Indonesia Targetkan 100 Smart City Pada Tahun 2018

By , Rabu, 13 Desember 2017 | 18:23 WIB
()

Semuel saat menjelaskan konsep smart city. (Rahmad Azhar Hutomo/National Geographic Indonesia)

Meski inisiatif terkait smart city sudah banyak, namun harus diakui, masih ada ketimpangan antar daerah. Programnya belum merata di seluruh Indonesia.

Di 2018 mendatang, pemerintah berharap Indonesia bisa memiliki 100 smart city. Angka ini sebenarnya masih jauh dari total kota/kabupaten di Indonesia yang berjumlah 514.

“Oleh sebab itu, melalui gerakan ini, pemerintah ingin menginspirasi pemimpin daerah untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam memajukan wilayahnya. Tentunya dengan memperhitungkan tantangan maupun potensi setiap daerah,” kata Semuel.

Memudahkan masyarakat

Daerah yang terpilih untuk mengikuti program smart city, nantinya akan dibantu untuk membuat masterplan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerahnya. Selain itu, setiap daerah juga dibantu untuk merencanakan minimal satu program percepatan (quick win) yang bisa diinterpretasikan dalam tahun yang berjalan.

(Baca juga: Pemimpin Cerdas Gunakan Teknologi Dalam Mengelola Kota)

Beberapa contoh inovasi yang diajukan melalui gerakan menuju smart city antara lain program Cirebon Lengko yang memudahkan warga mengecek ketersediaan ruang rawat inap di rumah sakit, Gresik dengan gerakan memperkenalkan potensi pariwisata dan kulinernya, juga Sidoarjo dengan aplikasi SIAP Tarik (Sistem Antrian Puskesmas Tarik) yang memungkinkan masyarakat untuk melihat antrean di Puskesmas tanpa perlu datang terlebih dahulu ke lokasi.

“Melalui contoh aplikasi di atas itulah sebenarnya daerah mampu memberikan layanan terbaik dan memudahkan rakyatnya,” kata Semuel.

Sinergi pemerintah dengan swasta

Pria yang kerap disapa Semmy ini menambahkan, membangun kota cerdas bukanlah semata-mata tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah, tapi juga swasta.