Kepler-90 disebut mirip sistem tata surya kita karena ia memiliki banyak planet, seperti matahari kita dengan planet pengiringnya.
Hal ini pertama kali diumumkan lewat akun resmi twitter NASA pada Jumat (15/12/2017) pukul 1:50 WIB dini hari atau pada Kamis (14/12/2017) waktu setempat.
"Pencarian misi @NASAKepler kami untuk planet baru dengan 'machine learning' menemukan sistem tata surya lain dengan 8 planet yang berjarak 2.500 tahun cahaya. Ini yang perlu Anda ketahui tentang penemuan #Kepler90"
Machine learning merupakan bidang ilmu komputer yang memberi kemampuan untuk mempelajari sesuatu tanpa diprogram secara eksplisit.
Baca juga : Berkenalan dengan Sue Finley, Pegawai Terlama di NASA
Keberhasilan para peneliti NASA tersebut merupakan hasil dari teleskop Kepler NASA dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) Google.
Kerja sama ini merupakan ide dari dua orang sahabat di pascasarjana NASA Sagan di Universitas Texas, Austin, yaitu Christopher Shallue, insinyur perangkat lunak senior di Google AI, California, dan Andrew Vanderburg, seorang astronom.
Pada awalnya, mereka berdua ingin melatih komputer agar dapat membedakan gambar anjing dan kucing.
Kemudian mereka mengembangkan ide ini untuk mengidentifikasi eksoplanet (planet di luar Galaksi) dari data Keple, berdasarkan perubahan cahaya saat sebuah planet melintasi pusat tata suryanya.
Planet kedelapan yang baru ditemukan ini adalah Kepler-90i, sebuah planet berbatu yang panas dan mengelilingi bintang mirip matahari yang disebut Kepler-90. Planet ini telah dinyatakan tidak layak dihuni manusia.
Jarak Kepler-90 dari Bumi sendiri sekitar 2.545 tahun cahaya, tepatnya di konstelasi Draco. Kepler-90i berputar mengelilingi bintangnya (Kepler-90) setiap 14,4 hari.
"Sistem bintang Kepler-90 mirip seperti versi mini tata surya kita, dengan jarak yang lebih dekat satu sama lain," kata Vanderburg, dilansir dari CNN, Jumat (15/12/2017).
Kepler-90 merupakan pusat tata surya pertama yang memiliki banyak planet, seperti planet-planet di galaksi bima sakti yang mengorbit matahari.