7 Isu soal Alien dan UFO Sepanjang 2017

By , Kamis, 28 Desember 2017 | 19:00 WIB

"Saya pikir, dalam 20 tahun kita akan menemukan satu kandidat yang mungkin demikian," kata del Genio, Sabtu (25/11/2017).

5. Pentagon Selidiki UFO Diam-Diam

UFO tak hanya menarik minat masyarakat awam. Bahkan, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon juga ikut penasaran. Pentagon mengakui sedang menjelankan misi pencarian UFO secara rahasia selama lima tahun.

Program tersebut sebetulnya telah ditutup pada 2012 akibat penghematan anggaran. Selama lima tahun sejak 2007, telah habis terkuras 20 juta AS atau Rp 271,7 miliar.

Pejabat intelijen militer Luis Elizondo, yang mengonfirmasi isu tersebut mengakui pendanaan pemerintah telah menyusut. Namun, misi pencarian UFO terus berlanjut di bawah arahan pejabat yang menggantikan posisinya.

AS memiliki sejarah panjang penampakan pesawat misterius, termasuk penemuan puing-puing logam aneh pada 1947 oleh seorang peetrnak di Roswell, New Mexico. Namun militer AS mengklaim benda tersebut merupakan sebuah balon cuaca yang jatuh.

6. Cahaya Misterius di California

Benda bercahaya misterius melintasi kota California pada Jumat (22/12/2017) malam. Kecurigaan warga tertuju pada UFO, terlebih pemerintah AS mengungkap pencarian UFO.

Sayangnya, nasib baik tak langsung berpihak kepada warga California. Cahaya itu berasal dari peluncuran roket SpaceX dari pangkalan angkatan udara Vanderberg di California, sebelah utara Los Angeles.

(Baca juga: Perang UFO Berhasil Direkam?)

Roket SpaceX membawa 10 satelit komunikasi Iridium Next ke orbit setelah matahari terbenam. Peristiwa itu meninggalkan kilasan cahaya yang luas di sekitar roket pada saat meluncur ke angkasa di lintasan selatan.

Untuk meredam kehebohan publik, pemadam kebakaran Los Angeles bahkan mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa cahaya misterius di langit tersebut hanyalah peluncuran roket SpaceX.

7. NASA Cari Staf Pelindung Bumi dari Alien

NASA sempat mencari Staf Pelindung Planet dari ancaman dan kontaminasi alien. Lowongan kerja itu terbuka bagi warga Amerika Serikat hingga 14 Agustus 2017.

Tugasnya? Menghindarkan astronot dan robot dari ancaman kontaminasi material organik dan biologi selama perjalanan luar angkasa.

Gajinya pun cukup menggiurkan. NASA menawarkan rentang gaji Rp 1,7 - 2,5 miliar per tahun, alias mencapai Rp 100-an juta per bulan.

Jika memenuhi kualifikasi, masa percobaan berlangsung satu tahun. Lalu, sang pelindung akan dikontrak selama tiga tahun dan kemungkinan bisa diperpanjang 2 tahun kemudian.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.