Membara Selama 5 Dekade, Turkmenistan Berencana Tutup Gerbang Neraka

By Sysilia Tanhati, Jumat, 14 Januari 2022 | 07:00 WIB
Tidak ada yang tahu dengan pasti bagaimana kawah membara ini terbentuk. Isunya, kawah ini tidak sengaja diciptakan oleh ilmuwan Soviet. (Tormod Sandtorv/Wikimedia)

Nationalgeographic.co.id—Dikenal sebagai 'Gerbang Neraka', lubang pembuangan berapi ini membentang selebar 70 meter. Terletak di Gurun Karakum di Turkmenistan, sekitar 241 km di utara ibu kota Turkmenistan, Ashgabat.

Tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana lubang membara ini terbentuk. Berdasarkan salah satu teori yang paling populer, lubang ini dibuat pada tahun 1971 ketika oleh ilmuwan Soviet. Tentunya ini diciptakan dengan tidak sengaja.

Desas-desus pun berlanjut. Soviet disebut menemukan daerah itu saat mencari deposit gas alam di padang pasir.

Selama pencarian, lapisan atas tanah runtuh ke dalam sehingga menciptakan kawah sedalam 21 meter. Kawah ini berisi gas berbahaya dan bocor ke udara.

Mengira bahwa cara terbaik untuk menghilangkan gas adalah dengan menyalakannya, ahli geologi pun melakukan hal itu. Mereka memperhitungkan bahwa gas akan terbakar habis dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

51 tahun kemudian, kawah itu terus terbakar tanpa henti. Faktanya, kawah itu terbakar secara permanen dan bahkan dapat terlihat dari jarak beberapa kilometer.

Apakah akhirnya kawah ini akan ditutup oleh pemerintah Turkmenistan?

Kini, Gurbanguly Berdimuhamedov, presiden Turkmenistan memerintahkan para ilmuwannya untuk menemukan cara untuk menutup lubang itu untuk selamanya.

Baca Juga: Terowongan Misterius Ditemukan di Meksiko, ‘Gerbang Neraka’ Suku Maya?

Selain pembakaran yang tak henti-hentinya, Gerbang Neraka memuntahkan metana dan gas berbahaya lainnya selama beberapa dekade. Ini memengaruhi kesehatan penduduk, terutama yang tinggal tidak jauh dari kawah itu.

Menariknya, pemerintah Turkmenistan telah mencoba memadamkan api sebelumnya.

Pada tahun 2010, Berdymukhamedov memerintahkan para ahli untuk memadamkannya. Tanpa hasil, Gerbang Neraka tidak dapat dibuat berhenti menyala.

Tiga tahun kemudian, pemimpin Turkmenistan menyatakan daerah di sekitar kawah berapi sebagai cagar alam. Mereka membuat tempat ini menjadi atraksi wisata ikonik negara itu. Ribuan orang melakukan perjalanan untuk mengunjunginya setiap tahun.

Berdymukhamedov bahkan merekam video dirinya di mobil reli pada tahun 2019 mengitari kawah untuk membantah rumor kematiannya.

Tapi sekarang tampaknya otokrat berusia 64 tahun itu telah berubah pikiran. Ia mungkin sudah muak dengan atraksi wisata paling populer di Turkmenistan.

Pemimpin Turkmenistan akhirnya ingin menutup Gerbang Neraka yang telah terbakar terus menerus di gurun Karakum negara itu selama lima dekade.

Dalam siaran 8 Januari di saluran TV pemerintah Turkmenistan, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov mendesak para pejabat untuk "menemukan solusi untuk memadamkan api”. Selain memengaruhi kesehatan, Gerbang Neraka ini juga menyebabkan negara itu kehilangan peluang bisnis.

Turkmenistan berada di peringkat keempat untuk cadangan gas alam terbesar di dunia. Sebagian besar perekonomian negara bergantung pada ekspor gas.

"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga di mana kami bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan. Keuntungan ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Berdymukhamedov.

Pemerintah akan terus menciptakan semua kondisi yang diperlukan untuk pengembangan sumber daya hidrokarbon kolosal demi kepentingan rakyat, tuturnya menjelaskan keputusan untuk menghentikan kobaran api.

Para menteri Turkmenistan pun diperintahkan oleh Berdimuhamedov untuk mencari ahli dari berbagai belahan dunia. Tujuannya untuk membantu menutup Gerbang Neraka untuk selamanya.

Apakah ini bisa dilakukan? Kita harus menunggu dan melihat.

Baca Juga: Berjulukan Sumur Neraka, Seperti Apakah Dasar Sumur Barhout di Yaman?