Sistem Gua Bawah Air Terbesar di Dunia Ditemukan di Meksiko

By , Kamis, 18 Januari 2018 | 18:00 WIB

Baca juga: 5 Peradaban Kuno yang Runtuh Akibat Perubahan Iklim

Sistem baru tersebut memiliki kedalaman maksimum 20 meter dan terletak di utara Sac Actun. Dari yang diketahui sejauh ini, itu merupakan sistem individual, tetapi tim eksplorasi mungkin juga bisa menghubungkan sistem tersebut dengan Sac Actun.

"Ini adalah upaya lebih dari 20 tahun perjalanan ratusan kilometer darigua-gua yang terendam, terutama di Quintana Roo. Saya mengabdikan 14tahun di antaranya untuk mengeksplorasi Sistem Sac Actun yang dahsyatini. Sekarang, tugas semua orang untuk mempertahankannya," kataSchmittner.

"Ratusan kilometer" dari bagian bawah tanah ini telah menjadi terowongansejati waktu, menjaga sejarah terpencil dan terkini dari wilayah Meksikoini.

Harta karun keanekaragaman

Fitur lain yang membuat temuan ini berharga adalah mendukung keragaman hayati yang sangat bergantung pada sistem yang sangat besar ini dan mewakili cadangan air tawar yang luas yang telah memberikan kehidupan ke wilayah Semenanjung Yucatán ini sejak dahulu kala.

Ini dan upaya GAM lainnya berusaha untuk lebih memahami tanah lapisanbawah, keanekaragaman hayati, dan hubungan manusia dengan perairanleluhur ini untuk mencapai pemahaman yang memadai tentang sumber daya alam yang bergantung pada akuifer ini.

Tahap berikutnya dari proyek ambisius ini mencakup analisis kualitas airdari Sac Actun System, serta studi tentang keanekaragaman hayati dankonservasinya, di samping memberikan kontinuitas terhadap pemetaan dancatatan rinci tentang konteks arkeologi yang terendam.

Baca juga: Xoloitzcuintli, Anjing Sahabat Bangsa Aztek dan Maya

Tulum telah menjadi kiblat gua menyelam. Penjelajah bawah laut darigaris lintang yang berbeda telah mendedikasikan sebagian besar kehidupan mereka untuk menjelajahi bentang alam ini. Diantaranya, penjelajah gua Bill Phillips ikut mendirikan Quintana Roo Speleological Survey, sebuah database dengan peta terperinci dari sistem kompleks ini yang merupakan alat untuk memahami dan melindungi area tersebut.

Phillips, yang meninggal pada bulan November 2017, menjelajahi duniabawah laut ini sampai hari-hari terakhirnya. Selama lebih dari 40 tahun,dia mendedikasikan dirinya untuk memahami kedalaman situs melaluipenyelidikan perairan leluhur ini. Tim GAM mendedikasikan prestasinyakepada Philips, kartografer bawah laut proyek tersebut.