Kandungan Email Gigi Bisa Ungkap Jenis Kelamin Fosil

By , Jumat, 19 Januari 2018 | 17:00 WIB

Selama ini, arkeolog menentukan jenis kelamin hanya dari barang-barang atau prasasti saja dan jenis kelamin usia anak-anak pada fosil Neandertal dan populasi Paleolitik sulit untuk diketahui.

Sebenarnya, amelogenin telah digunakan saat proses forensik untuk tes penentuan jenis kelamin manusia dan spesies mamalia lainnya.

Tes ini gagal pada manusia, karena kromosom Y yang mencakup AMELY, lebih mudah tergerus atau hilang. Ini menjelaskan adanya kasus salah identifikasi jenis kelamin saat forensik, seharusnya lak-laki tapi terdeteksi perempuan.

(Baca juga: Tersandung, Bocah Ini Tak Sengaja Temukan Fosil Jutaan Tahun)

Peneliti masih mencari jawaban apakah perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi proses pembusukan pada email di gigi. Hasil penelitian pada beberapa populasi, pembusukan gigi lebih sering terjadi pada betina.

Hal ini disebabkan karena jumlah protein AMELY yang hanya sekitar 10 persen dari semua tipe amelogenin pada gigi dan gen kromosom Y tidak sekomplit versi X. Gen jantan memiliki protein tambahan yang membuat perbedaan dengan gen betina.

Namun demikian, peneliti mengakui sangat sulit untuk menguji ciri-ciri khusus seperti pola makan selama perkembangan, kehamilan, atau faktor lingkungan lainnya, menjadi penyebab pengeroposan gigi atau tidak.

John Hawks yang juga seorang arkeolog mengatakan dalam situsnya bila kasus pengeroposan gigi pada jaman sekarang jauh berkurang dibandingkan 20.000 tahun terakhir, termasuk pada hewan mamalia lainnya. Ini disebabkan amelogenin pada dua jenis kelamin sudah melakukan tugasnya dengan baik bagi kita.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.