"Semakin tua usia kita, semakin tinggi juga resiko terkena kanker" kata Professor Gibbs .
Uji ini diperuntukkan khususnya bagi mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun, dan juga bagi yang lebih mudah yang memiliki riwayat anggota keluarga yang mengidap kanker.
Prof. Gibbs berharap tes darah ini nantinya akan tersedia sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin paling sedikit setahun sekali.
Tes akan mengurangi jumlah mereka yang menjadi korban kanker
Para peneliti Amerika Serikat sekarang melakukan uji coba tes darah ini kepada lebih dari 10 ribu orang untuk melihat tingkat efektivitas dan juga melihat untuk melihat biaya yang dihabiskan untuk melakukan tes.
"Pertanyaan besarnya adalah biaya." kata Profesor Gibbs.
Tetapi Profesor Gibbs mengatakan biaya ini nantinya akan menurun, seiring dengan kemajuan teknologi dan juga meningkatnya jumlah orang yang menjalani tes.
"Jadi mudah-mudahan akan menjadi hanya beberapa ratus dolar saja, yang setara dengan tes lain yang ada sekarang ini." katanya.
"Saya memperkirakan sekarang ini biayanya sekali tes adalah $1,000 (sekitar Rp 10 juta)."
Profesor Gibbs mengatakan tes darah ini bisa mengurangi jumlah orang yang meninggal karena kanker setiap tahunnya di Australia.
Beberapa tes untuk mendeteksi kanker secara dini sudah tersedia kata Prof Gibbs, yang bisa mengurangi tingkat kematian sampai 50 persen.
"Ini mungkin akan memberikan dampak lebih besar bagi tumor seperti kanker hati (pancreas) yang selalu baru ketahuan di stadium lanjut, dibandingkan dampak dari kanker usus yang bisa dideteksi lebih awal."
"Ini akan bervariasi dari satu kanker ke kanker lainnya, namun ini pasti memberikan dampak besar bagi semua jenis kanker dan akan mengurangi kematian akibat kanker di Australia dalam angka ribuan orang."
Profesor Gibbs mengatakan tes darah ini akan tersedia di Australia dalam beberapa tahun mendatang.
Artikel ini telah tayang di Australiaplus.com. Baca artikel sumber.