Baik pilek maupun demam sama-sama membuat tubuh jadi tidak karuan. Meski biasanya gejala pilek dan demam bisa mudah ditangani dengan beli obat di warung, ternyata ada beberapa kebiasaan yang justru memperparah gejala pilek dan demam Anda. Apakah salah satunya menjadi kebiasaan Anda? Cek daftarnya berikut ini.
Macam-macam kebiasaan yang bisa memperparah gejala pilek dan demam
1. Membiarkan sakit begitu saja
Kesalahan yang paling umum dilakukan adalah membiarkan gejala pilek atau demam tanpa diobati. Mungkin saja Anda berusaha berpikir positif bahwa Anda tidak sakit dan akan sehat-sehat saja. Padahal semakin dibiarkan, gejala pilek maupun demam Anda justru akan semakin parah.
Tidak mengobati penyakitnya justru membuat virus semakin menyebar di dalam sel tubuh. Akibatnya, kekebalan tubuh Anda menjadi semakin menurun. Lendir hidung atau ingus yang seharusnya bekerja dengan mengeluarkan virus-virus dalam tubuh menjadi terhambat. Akibatnya, kemungkinan penularannya pun akan semakin besar.
(Baca juga: Jangan Anggap Remeh Pilek Pada Anak-anak)
Semakin cepat Anda mengobati gejala pilek dan demam, maka semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan untuk kembali pulih dan sehat. Beberapa obat anti-inflamasi dapat membantu Anda beristirahat dan mencegah penularan pada orang lain, salah satunya ibuprofen yang mampu meredakan demam, pilek, dan nyeri tubuh.
2. Minum antibiotik
Baik pilek maupun demam paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Jika Anda memilih konsumsi antibiotik, maka sesungguhnya Anda telah melakukan hal yang salah. Pasalnya, minum antibiotik hanya akan membuat bakteri dalam tubuh menjadi resisten.
Artinya, jika Anda terkena infeksi bakteri lagi di kemudian hari dan mengatasinya dengan antibiotik, maka khasiat obat menjadi tidak berfungsi. Gejala pilek dan demam pun akan semakin parah dan tak kunjung sembuh.
3. Konsumsi vitamin C dosis tinggi
Vitamin C dinilai mampu melawan segala penyakit, mulai dari pilek hingga kanker. Namun, penelitian baru-baru ini mencatat bahwa konsumsi vitamin C tidak terbukti menurunkan gejala pilek maupun demam dalam waktu singkat.
Konsumsi vitamin C dosis tinggi justru memunculkan penyakit lain, salah satunya diare. Dalam beberapa kondisi bahkan dapat meningkatkan penyerapan hingga toksisitas zat besi.
4. Mengonsumsi banyak obat sekaligus tanpa resep dokter
Obat yang dikonsumsi sekaligus tanpa anjuran dokter bukan malah mempercepat penurunan gejala pilek dan demam, justru dapat menimbulkan interaksi obat dalam tubuh secara berlebihan. Jika Anda minum obat-obatan dekongestan yang mengandung pseudoephedrine, phenylephrine, atau oxymetazoline, maka hati-hati dengan efek samping tertentu yang bisa memperparah perkembangan penyakit.
Oleh karena itu, pastikan untuk minum obat pilek dan demam hanya sesuai dengan anjuran dokter. Tanyakan pada dokter apakah obat tersebut dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat lainnya, terutama jika Anda mengidap penyakit penyerta lainnya.
5. Terlalu sering menggunakan semprotan hidung
Beberapa obat pilek dan flu memang dapat membantu mengurangi gejala yang dirasakan. Ambil contoh, semprotan dekongestan atau semprotan hidung dapat membantu mengurangi sumbatan ingus di hidung. Akan tetapi jika terlalu berlebihan, pengobatan ini justru memberikan efek sebaliknya.
Jika Anda menggunakan semproten dekongestan minimal tiga sampai empat hari berturut-turut, membran hidung Anda malah akan semakin membengkak. Jadi, gunakan obat ini hanya dengan resep dokter sesuai dengan dosis yang dianjurkan.