Sepuluh kerangka manusia berusia 2.400 tahun ditemukan di situs arkeologi Tlalpan, di selatan Kota Meksiko. Temuan tersebut terdiri dari satu kerangka anak-anak, satu bayi, dan sisanya orang dewasa. Sejauh ini, dua di antaranya diketahui berjenis kelamin perempuan, dan satu laki-laki.
Saat ini, tempat penemuan itu terjepit di tengah daerah perkotaan yang ramai. Kantor berita lokal melaporkan bahwa situs pemakaman tersebut tersembunyi di bawah bangunan yang menjadi ruang kelas dan asrama para pendeta.
Tim arkeolog dari Mexico’s National Institute of Anthropology and History menyatakan bahwa sisa-sisa manusia tersebut kemungkinan merupakan bagian dari pemakaman ritualistik. Itu karena mereka ditemukan diatur dalam formasi melingkar, terbaring bersisian dengan tulang lengan saling bertautan.
Baca juga: Berkat Kecerdasan Buatan, Kalimat Pembuka Buku Paling Misterius di Dunia Terungkap
Berdasarkan pengamatan awal, arkeolog dapat melihat bahwa setidaknya dua kerangka memiliki semacam tengkorak yang cacat. Beberapa gigi tengkorak juga tampak cacat. Di antara tengkorak, ada juga cajete, sejenis pot tanah liat, dan tecomate, mangkuk bulat dengan bukaan melingkar kecil.
Belum jelas apakah kematian mereka disengaja atau tidak.
Era Pra Klasikal
Situs pemakaman tersebut berasal dari zaman yang disebut arkeolog sebagai periode Pra-Klasikal Meksiko.
Periode ini jauh lebih tua dari Kekaisaran Aztec, yang baru dimulai pada awal abad ke-16. Sebelum Aztec mendominasi kawasan ini, sebuah peradaban yang dibangun di sekitar kota Teotihuacan berkuasa, namun keberadaan mereka menurun sekitar abad ke-7.
Baca juga: Manusia Purba Juga Mewarnai, Krayon Berusia 10.000 Tahun Ini Buktinya
Dalam sebuah wawancara, arkeolog yang memimpin penggalian, Jimena Rivera Escamilla, mengatakan bahwa desa yang terkait dengan pemakaman itu bertahan selama kurang lebih 500 tahun.
Peradaban itu terhimpit di antara dua fase utama dalam sejarah Meksiko awal: fase Ticoman (400-200 SM), dan fase Zacatenco (700-400 SM), serta merupakan salah satu peradaban besar Meksiko yang tercatat.
Arkeolog meyakini bahwa permukiman manusia sebelumnya di wilayah ini merupakan golongan pemburu-pengumpul.
Christoper Morehart, arkeolog di Arizona State University mengatakan bahwa para arkeolog belum mencapai konsensus mengapa beberapa peradaban paling awal Meksiko tampaknya telah memudar begitu cepat. Diperkirakan gunung berapi aktif di wilayah ini bisa menjadi pelakunya.
Baca juga: Gletser Meleleh, Ribuan Artefak Kuno di Norwegia Terungkap
Menurut Escamilla, penemuan baru ini akan membantu para arkeolog memetakan beberapa aspek paling awal dari masyarakat Meksiko.