Pernahkah Anda membayangkan ada kayu yang sekuat baja? Rasanya hal itu sedikit mustahil, bukan?
Namun para peneliti di Amerika Serikat mengubah hal mustahil tersebut menjadi nyata. Mereka telah mengembangkan cara sederhana untuk membuat kayu sekuat baja atau bahkan perpaduan titanium.
Bahkan, dalam uji coba, kayu super tersebut bisa menghentikan peluru yang ditembakkan ke arahnya. Hal ini membuka peluang untuk penerapan kayu pada bangunan, mobil, atau bahkan pesawat.
(Baca juga: Kreasi Sandal dari Limbah Serpihan Kayu)
"Cara baru ini membuat kayu 12 kali lebih kuat dan 10 kali lebih keras dari aslinya," ungkap Liangbing Hu, profesor asosiasi di University of Maryland, AS dikutip dari Xinhua Net, Kamis (08/02/2018).
"Ini bisa menjadi pesaing atau bahkan perpaduan titanium, ini sangat kuat dan tahan lama. Jika dibandingkan dengan serat karbon, harga kayu ini lebih murah," imbuh pria yang jadi pimpinan penelitian ini.
Dalam laporan di jurnal Nature, disebutkan bahwa proses pembuatan kayu agar sekuat baja ini dimulai dengan melepas lignin atau bagian dari kayu yang membuatnya kaku dan berwarna coklat. Dilansir dari Scientific American, Rabu (07/02/2018), pelepasan lignin ini dilakukan dengan cara mendidihkan kayu dalam larutan natrium hidroksida (NaOH) dan natrium sulfit (Na2SO3).
Selanjutnya, ditekan/dikompres pada suhu 100 derajat celcius selama sekitar satu hari. Proses ini akan membuat kayu 5 kali lebih tipis dari ukuran asli.
Dengan cara ini cacat pada kayu seperti lubang akan hancur, kata para peneliti. Proses perlakuan ini juga sedikit lebih lama dibanding dengan melapisi kayu dengan cat.
"(Dengan cara ini) serabut kayu ditekan sedemikian erat sehingga bisa membentuk ikatan hidrogen yang kuat, seperti kerumunan orang yang tidak dapat bergerak dan berpegangan tangan," kata para peneliti.
Profesor Teng Li dari University of Maryland yang juga terlibat dalam penelitian ini menyebut bahwa ia mengukur sifat mekanik kayu yang padat. Hasilnya, kayu tersebut dianggap sekuat baja tapi dengan bobot 6 kali lebih ringan.
"Dibutuhkan 10 kali energi lebih banyak untuk mematahkannya jika dibanding kayu alami. Benda ini bahkan bisa ditekuk pada awal proses ini dilakukan," ujar Li.
(Baca juga: Serat Benang Laba-Laba Sekuat Bahan Rompi Antipeluru)