Mengapa Beberapa Orang Bisa Lebih kreatif dari yang Lain?

By , Senin, 12 Februari 2018 | 13:00 WIB

Penting dicatat, kami menemukan bahwa orang-orang yang mahir dalam tes ini cenderung punya lebih banyak hobi dan prestasi kreatif. Ini senada dengan studi terdahulu yang menunjukkan bahwa tugas itu mengukur kemampuan berpikir kreatif secara umum.

Setelah para peserta menyelesaikan tugas berpikir kreatif ini di fMRI, kami menilai konektivitas fungsional di antara semua wilayah otak—berapa banyak aktivitas di satu wilayah berkaitan dengan aktivitas di wilayah lain.

Kami juga membuat peringkat untuk keaslian gagasan mereka: Gagasan yang umum (menggunakan kaus kaki untuk menghangatkan kaki) mendapat nilai lebih rendah, sedangkan gagasan tak umum mendapat nilai lebih tinggi (menggunakan kaus kaki sebagai sistem penyaringan air).

Baca juga: Seperti Apakah Cara Kerja Otak Orang-orang Kreatif?

Kemudian kami menghubungkan nilai kreativitas tiap orang dengan semua kemungkinan koneksi otak (sekitar 35.000), dan menghilangkan koneksi yang, menurut analisis kami, tidak berkorelasi dengan nilai kreativitas.

Koneksi yang tersisa merupakan jaringan “kreatif-tinggi”, satu set koneksi yang sangat relevan untuk memunculkan gagasan orisinal.

 Dua wilayah menunjukkan lobus otak yang terhubung dalam jaringan kreatif tinggi. Author provided

Setelah mendefinisikan jaringannya, kami ingin melihat apakah seseorang dengan koneksi yang lebih kuat pada jaringan kreatif-tinggi ini akan memiliki nilai yang baik dalam tes. Jadi kami mengukur kekuatan koneksi seseorang pada jaringan ini kemudian menggunakan model prediktif untuk menguji apakah kami dapat memperkirakan nilai kreativitas seseorang.

Model tersebut mengungkapkan korelasi yang signifikan antara nilai prediksi dan nilai kreativitas yang diobservasi. Dengan kata lain, kita bisa mengestimasi seberapa kreatif gagasan seseorang berdasarkan kekuatan koneksi mereka pada jaringan ini.

Kami selanjutnya menguji apakah kita bisa memprediksi kemampuan berpikir kreatif pada tiga sampel baru dari partisipan yang data otaknya tidak digunakan untuk membangun model jaringan. Dari semua sampel, kami menemukan bahwa kami bisa memprediksi—meskipun sederhana—kemampuan kreatif seseorang berdasarkan kekuatan koneksi mereka pada jaringan yang sama ini.

Baca juga: Psikolog Temukan Korelasi Antara Autisme dan Kreativitas

Secara keseluruhan, orang dengan koneksi yang lebih kuat memiliki gagasan yang lebih baik.