Ekspedisi Dunia Tersembunyi Antartika Dimulai

By , Sabtu, 17 Februari 2018 | 11:00 WIB

Ada sebuah wilayah terpencil di Antartika yang terisolasi dari cahaya selama ribuan tahun lamanya. Tak ada seorang pun yang tahu apa yang ada di balik perairan yang beku dan gelap itu. 

Hingga akhirnya pada Juli tahun 2017, gunung es raksasa memisahkan diri dari lapisan es yang disebut dengan A-68 atau Larsen C. Area yang awalnya tertutup es itu pun menyingkap dasar laut seluas 5.800 kilometer persegi yang selama 120.000 tahun tak pernah menikmati siraman cahaya matahari.

Dan kabar baiknya, kita tak perlu menunggu lebih lama lagi untuk mengetahui ekosistem laut di wilayah tersebut. Pekan ini, tim ilmuwan yang dipimpim oleh British Antarctic Survey (BAS) bertolak kesana untuk menelitinya.

Baca juga: Dunia Tersembunyi di Balik Gunung Es Antartika 

Peneliti memang berlomba untuk sesegera mungkin mengeksplorasi dunia tersembunyi itu. Mereka kuatir paparan sinar matahari akan mengubah ekosistem disana dengan cepat.

"Kami benar-benar tidak tahu apa yang ada dibawahnya karena tertutup lapisan es tebal ratusan meter," kata Katrin Linse, ahli Biologi yang terlibat ekspedisi itu seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (13/2/2018).

"Sangat penting kita sampai di sana dengan cepat sebelum lingkungan bawah laut berubah saat sinar matahari memasuki air dan spesies baru mulai berkoloni," katanya.

Linse dan rekan-rekannya akan berangkat menuju Kepulauan Falkland terlebih dahulu dan selanjutnya bergerak ke titik tujuan.

Perlu diketahui, lokasi dunia tersembunyi itu begitu terpencil. Tapi peneliti tetap mengambil risiko untuk mencapainya.

"Larsen C berada jauh di selatan dan ada banyak es di daearah tersebut. Tapi ekspedisi ini adalah hal yang penting bagi sains. Jadi kami akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik," ujar David Vaughan, direktur BAS.

Jika tiba tepat waktu, bisa jadi peneliti akan melihat bagaimana sebuah ekosistem terbentuk atau berkembang.

Sebelumnya peneliti sudah memiliki hipotesis mengenai kehidupan di bawah lapisan es ini. Mereka menyebut, kemungkinan ada kemiripan dengan ekosistem lautan dalam. Ada fitoplankton dan zooplankton yang menjadi makanan penting.

Kini tinggal selangkah lagi untuk menguji hipotesis mereka.