Kakak atau adik mungkin sering membuat frustasi. Tak jarang kita bertengkar dengan mereka. Namun, menurut penelitian terbaru, tumbuh bersama saudara kandung membantu kita menjadi orang yang lebih peduli.
Saudara kandung bertindak sebagai panutan dan guru, membantu kita mempelajari dunia.
Anak-anak yang memiliki adik atau kakak yang baik hati, hangat, dan suportif, lebih memahami keadaan orang lain dibanding mereka yang tidak.
(Baca juga: 6 Fakta Tentang Saudara Kandung)
Sekelompok peneliti dari University of Calgary dan University of Toronto mempelajari 452 saudara kandung berusia 1,5 hingga 4 tahun di Kanada, dari berbagai suku dan latar belakang ekonomi.
Para peneliti merekam interaksi saudara kandung tersebut di rumah dan meminta ibu mereka mengisi kuesioner.
Mereka ingin mengetahui apakah perkembangan empati antar saudara kandung berbeda akibat perbedaan usia dan jenis kelamin.
Meningkatkan empati
Dari hasil penelitian diketahui bahwa semua saudara – terlepas dari jenis kelamin dan usia – saling mempengaruhi empati.
Namun, ada satu pengecualian: adik laki-laki diketahui tidak memberikan kontribusi besar pada perubahan tingkat empati kakak perempuannya.
Sementara, pengaruh kakak akan lebih kuat jika perbedaan umurnya besar. Menandakan bahwa mereka lebih efektif menjadi panutan dan guru bagi adik-adiknya.
(Baca juga: Studi: Saudara Kembar Hidup Lebih Lama Dari Populasi Umum)
“Meskipun diasumsikan bahwa kakak dan orangtua adalah pembentuk kepribadian yang utama, namun kenyataannya saudara kandung yang lebih muda juga memberi kontribusi positif,” kata Dr. Marc Jambon, pemimpin penelitian ini.