Semua benda yang kita gunakan atau produk yang kita konsumsi memberikan dampak bagi planet kita. Sejumlah besar sumber daya alam dan energi dihabiskan selama proses produksi, dan sampah sisa konsumsi kita bagaimanapun caranya harus terserap. Prinsip Reduce, Reuse, Recycle atau 3R, merupakan strategi sederhana yang dapat kita terapkan secara mandiri untuk membatasi dampaknya terhadap planet ini.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh setiap tanggal 21 Februari, berikut ini kami paparkan 10 alasan mengapa kita harus menerapkan prinsip 3R:
Melestarikan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam planet Bumi sangat terbatas. Dengan menerapkan prinsip 3R, kita bisa mengurangi penggunaan sumber daya alam secara drastis. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), mendaur ulang 1 ton kertas setara dengan menghemat 17 pohon dan 7.000 galon air.
(Baca juga: Mendaur Ulang Sampah Menjadi Makanan)
Melestarikan Ruang Alam
Pertambangan sumber daya alam dan pertanian skala besar sering merugikan ruang alam. Mengurangi permintaan untuk sumber daya ini dapat membantu melestarikan ruang alam tersebut.
Menghemat Energi
Pertambangan dan pemurnian mineral dan sumber daya alam lainnya untuk pembuatan barang-barang konsumsi merupakan proses yang memerlukan banyak sekali energi. Membatasi jumlah penggunaan energi untuk proses produksi dapat menghemat sejumlah besar sumber daya energi planet kita. Menurut Departemen Sumber Daya Alam (DNR) Ohio , untuk membuat aluminium dari bijih bauksit membutuhkan energi 20 kali lebih banyak daripada menggunakan bahan daur ulang.
(Baca juga: Mengurai Rumitnya Pemborosan Konsumsi Energi)
Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Sejumlah besar energi yang digunakan selama proses penambangan, pemurnian dan manufaktur berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Mendaur ulang setengah dari sampah rumah tangga kita yang bisa didaur ulang dapat menghemat 2.400 pon karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang paling berpengaruh terhadap perubahan iklim.
(Baca: Indonesia Berpotensi Menjadi Kontributor Terbesar Emisi Gas Rumah Kaca)
Jumlah besar limbah yang berhubungan dengan konsumsi kita pasti menyebabkan polusi udara, tanah dan air. Misalnya,oli bekas tidak semestinya dibuang begitu saja karena dapat mencemari tanah dan air tawar. EPA memperkirakan sekitar setiap tahun, ada 200 juta galon oli bekas dibuang dengan cara yang keliru.
Mengurangi Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sebagian besar sampah yang kita buang berakhir di TPA. Seringkali sampah-sampah ini tidak dapat terurai secara alami dan membutuhkan waktu berabad-abad hingga akhirnya bisa terurai. Plastik, misalnya, membutuhkan waktu hingga 500 tahun untuk terurai. Tempat pembuangan sampah mengambil ruang berharga di planet ini serta merupakan sumber polusi udara, tanah dan air.
Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Industri yang dikembangkan untuk mendaur ulang barang dapat menjadi lapangan pekerjaan. Di Ohio hampir 100.000 lapangan pekerjaan tercipta pada tahun 2.000 karena adanya daur ulang sampah, menurut data DNR Ohio. Daur ulang menciptakan lapangan pekerjaan lima kali lebih banyak dibandingkan manajemen TPA.
(Baca: Jadikan Sampah Tambang Uang, Bukan Beban)
Merangsang Diciptakannya Teknologi Baru
Dengan meningkatnya tekanan sosial untuk menerapkan lebih praktik ramah lingkungan, perusahaan dipaksa untuk menemukan teknologi inovatif untuk menggabungkan bahan daur ulang ke dalam produk mereka. Teknologi baru ini pada akhirnya baik untuk planet kita.
(Baca juga: Seabin, Ember Jenius Penghisap Sampah dan Minyak di Lautan)
Menghemat Uang
Belilah barang-barang yang benar-benar Anda butuhkan dan gunakan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai untuk menghemat uang. Di banyak negara bagian Amerika, tarif yang dikenakan untuk membuang limbah bahkan lebih mahal daripada untuk mendaur ulangnya.
Menciptakan Masa Depan yang Berkelanjutan
Planet kita memiliki jumlah SDA dan kapasitas pengolahan sampah yang terbatas. Dengan 3R, kita tidak hanya mengurangi dampak jangka pendek terhadap planet, tetapi kita telah menerapkan praktek-praktek yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.