Pihak berwenang terkejut ketika menemukan paus biru sepanjang 66 kaki yang terdampar di lepas pantai Punta Delgada, Cile. Pasalnya, tubuh paus itu dinodai dengan coretan turis.
Tak hanya mencoret tubuh paus, para turis tersebut berlomba-lomba mengambil foto. Mereka bahkan tega “menaiki” paus demi selfie.
Melihat hal itu, angkatan laut Cile akhirnya membangun batas di sekeliling paus tersebut. Mereka menegaskan bahwa paus terdampar bukanlah atraksi wisata. Ia seharusnya disayang dan tidak pantas diperlakukan seperti itu.
(Baca juga: Apa yang Menyebabkan Kawanan Paus Kerap Terdampar?)
“Perilaku mengerikan yang ditunjukkan oleh orang-orang ini adalah tanda ketidakpedulian mereka terhadap makhluk hidup yang menguasai lautan kita,” kata Liz Lewis, direktur operasi lapangan Springcreek Conservation.
Estefania Gonzalez, juru kampanye Greenpeace Cile juga menyatakan hal yang sama. “Itu merupakan tindakan yang tidak sensitif dan memalukan,” ujarnya.
Viral di media sosial
Penduduk lokal menggunakan media sosial untuk menghukum aksi para turis yang “tak termaafkan” tersebut. Rodrigo Saavedra yang tinggal di Santiago, Cile, menarik perhatian internet. Ia memposting foto dari koran lokal yang menampilkan aksi kejam turis pada paus terdampar tersebut.
Foto yang dibagikan Saavedra di Twitter menunjukkan sayatan pada tubuh paus, dengan tulisan: “Ana, aku mencintaimu”. Selain itu, ada juga foto dua perempuan yang berpose di atas tubuh paus.
Tweet Saveedra tersebut dibagikan sebanyak 20 ribu kali dan menerima ribuan komentar.
“Sejauh mana manusia akan bertindak?” komentar salah satu pengguna Twitter.
“Jika aku menemukan paus terdampar, reaksi pertamaku pasti menangis. Bukan seperti ini,” ujar yang lainnya.
Lewis mengatakan, tujuan utama dari Springcreek Conservation adalah mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap krisis laut yang sedang dialami. Adanya insiden ini membuktikan bahwa masih banyak upaya yang perlu dilakukan.
(Baca juga: Video Langka Ini Menangkap Perilaku Paus yang Tidak Pernah Terlihat Sebelumnya)
“Melihat mamalia terbesar di planet ini terdampar dan mati, lalu tubuhnya dirusak, menjadi pesan untuk kita semua. Perlu upaya lebih lagi untuk mengedukasi masyarakat tentang lingkungan,” papar Lewis.
Dugaan penyebab kematian
Penyebab tewasnya paus belum diketahui dengan pasti. Namun, Gonzalez menduga, mekarnya alga di wilayah tersebut bisa menjadi penyebab.
“Penting untuk mengetahui apakah paus tersebut mati karena alga berbahaya yang meracuni makanan laut. Peternakan salmon yang ada di sekitar sini juga mencemari air dengan nutrisi berbahaya – mendorong pasang surut air laut dan mekarnya alga berbahaya,” paparnya.
Sementara itu, Lewis mengatakan, ada kemungkinan mamalia tersebut mati karena kelaparan.