Suar Bintang yang Mengancam Planet Proxima b

By , Selasa, 27 Februari 2018 | 17:00 WIB

Sejak Proxima b ditemukan mengitari Proxima Centauri pada tahun 2016, tak pelak, sistem ini selalu jadi incaran. Meskipun dekat dalam skala astronomi, jaraknya tetap saja jauh. Jarak 4,25 tahun cahaya bukan jarak yang dekat. Kita harus melakukan perjalanan selama 4,25 tahun dengan kecepatan cahaya untuk bisa tiba di sistem ini.

Meskipun Proxima Centauri ini tetangga terdekat Matahari, selain jauh untuk dikunjungi, ternyata tidak mudah juga untuk menyingkap misteri di sistem ini. Sistem ini masih menyimpan misteri yang siap untuk diungkap.

Ide bahwa sistem bintang Alpha, Beta dan Proxima Centauri memiliki planet sudah mengemuka sejak dahulu. Namun, baru tahun 2012 para astronom memberi indikasi kehadiran planet yang mengitari Alpha Centtauri atau Rigel Kentaurus. Meskipun sempat disambut gegap gempita, planet ternyata merupakan sinyal yang salah, meskipun tetap masih ada kemungkinan bintang yang satu ini memiliki planet.

Baca juga: Proxima Centauri, Bintang yang Semakin Menyerupai Tata Surya

Pada tahun 2016, Proxima b ditemukan dan menarik perhatian karena seukuran Bumi dan bisa menjadi kandidat kembaran Bumi.

Tapi ada masalah lain.

Semburan Angin Bintang Proxima Centauri

Bintang Proxima Centauri adalah bintang katai merah, tipe bintang yang paling umum ditemukan di galaksi Bima Sakti. Bintang katai merah memliki karakteristik lebih kecil dan lebih dingin dibanding Matahari, dan diduga bisa menopang keberadaan planet-planet batuan seukuran Bumi.

Proxima b yang ditemukan memang memiliki kriteria ideal ini. Planet seukuran Bumi di zona laik huni bintang. Kandidat yang cocok untuk planet laik huni. Apalagi jaraknya dekat.

Meskipun tampak ideal, bintang katai merah ini terkenal ganas dan berbahaya bagi planet di seklilingnya. Bintang tipe ini dikenal aktif melepaskan suar atau semburan sinar-x dan sinar ultraungu yang berbahaya bagi planet di sekelilingnya. Apalagi jika planet itu seperti Proxima b yang berada hanya 7,3 juta km dari bintang induknya!

Baca juga: Dua Planet di Trappist-1 Mungkin Bisa Dihuni Manusia

Bukti keberadaan suar berbahaya inilah yang ditemukan tim astronom yang dipimpin oleh Meredith A. MacGregor dari Carnegie Institution for Science, setelah menganalisis data teleskop radio ALMA dari tanggal 21 Januari – 25 April 2017. Hasil pengamatan ALMA memperlihatkan ledakan radiasi partikel berenergi tinggi yang datang dalam bentuk semburan angin bintang yang masif ke arah planet.

Semburan itu tampak bagi ALMA ketika bintang Proxima Centauri mengalami peningkatan kecerlangan 10 kali lebih terang dari suar Matahari paling besar saat diamati pada panjang gelombang yang sama.