Musik Heavy Metal Picu Gangguan Mental?

By , Senin, 12 Maret 2018 | 18:00 WIB

Musik heavy metal lekat dengan stigma negatif seperti memicu sikap agresif, berbahaya dan penuh amarah. Namun, sejumlah penelitian justru menunjukan pengaruh sebaliknya. Musik heavy metal tidak memicu gangguan kesehatan mental.

Jika mendengarkan lagu-lagu heavy metal dapat memprovokasi perilaku yang mengganggu dan ledakan amarah, maka Liam Frost-Camilleri bisa dikategorikan sebagai maniak. Pria Australia yang satu ini telah mendengarkan legenda metal seperti Machine Head dan Dark Tranquility sejak ia masih remaja.

"Lagu-lagu heavy metal selalu menjadi musik bawah tanah (underground) dan itu adalah inti dari musik heavy metal, musik ini adalah subkultur yang lain dari pada yang lain yang berbeda dari norma dan otoritas," kata Frost-Camilleri. "Jika tidak dijauhi sedikit, musik jenis ini tidak akan menjadi musik seperti apa adanya saat ini," tambahnya.

Artikel terkait: Musik Metal untuk Ibu Hamil?

Sementara ia mengajar keterampilan baca tulis dan berhitung pada siang hari, pada malam hari Liam Frost-Camilleri adalah penyelenggara 'Beyond Black' – sebuah acara pertunjukan amal yang menampilkan 15 band metal bermain di Ballarat, Victoria pada hari Jumat dan Sabtu, yang sudah berhasil mengumpulkan dana sekitar $ 3.500 atau lebih dari Rp37 juta untuk lembaga amal Beyond Blue.

Metal sebagai Katarsis Emosional

Saat pertunjukan berlangsung dengan dengan bandnya, Fall and Resist, Liam mengatakan bahwa topik depresi dan kecemasan akan muncul dalam percakapan dengan penggemar dan sesama musisi.

"Saya kagum pada seberapa seringnya satu orang mulai membicarakan masalah itu, maka orang lain akan mulai membicarakannya juga," katanya. "Kesehatan mental tampaknya menjadi masalah yang cukup besar di kalangan musisi, khususnya dalam genre heavy metal," imbuh Liam.

Liam Frost-Camilleri mengatakan, heavy metal dapat menawarkan pelarian dan cara untuk memproses emosi negatif.

Liam Frost-Camilleri mengatakan bahwa scene heavy metal ini menawarkan lingkungan yang mendukung bagi orang-orang dengan masalah kesehatan mental. (Dominic Cansdale/ABC Ballarat)

"Saya pikir alasan mengapa orang yang mengidap kecemasan dan depresi cenderung tertarik pada musik heavy metal adalah karena katarsis emosi. Musik ini lebih tentang mengusir setan dan bukan menyarankan apa yang seharusnya Anda lakukan," ucap Liam.

Meskipun tidak semua penggemar heavy metal memiliki masalah kesehatan mental, Liam Frost-Camilleri mengatakan bahwa komunitas seputar genre musik yang sering disalahpahami ini, dapat menawarkan dukungan selama masa-masa sulit.

Artikel terkait: Cara Berpikir Mempengaruhi Lagu Favorit