Pertengahan 2017 lalu, para ilmuwan menemukan mumi misterius bersama bayi mumi berusia sembilan bulan di sebuah pemakaman terpencil dekat Nazca, Peru.
Dari hasil analisis terdahulu, mumi dewasa ini seorang wanita yang kemudian diberi nama Maria, sementara bayi berusia sembilan bulan di dekatnya diberi nama Vavita.
Peneliti memperkirakan keduanya berumur 6.500 tahun. Sekilas, bentuk keduanya mirip seperti manusia. Mereka pun memiliki 23 kromosom yang sama seperti kita. Meski begitu, keduanya disebut sebagai makhluk humanoid, mirip tapi bukan manusia.
(Baca juga: Risalah Medis Galenus Ditemukan dalam Buku Nyanyian Rohani Kuno)
Mereka memiliki dua lengan, dua kaki, kepala, sepasang mata, dan mulut. Bedanya, tengkorak kepala memanjang dan mereka hanya punya tiga jari pada masing-masing tangan dan kaki.
Analisis terperinci untuk makhluk ini masih terus dilakukan oleh para ahli untuk memastikan jenisnya. "Kami sedang menganalisis apakah semua kromosom terbentuk dari asam amino seperti yang kita miliki," kata Profesor Konstantin Korotkov dari Russian National Research University dilansir Sputnik News, Sabtu (10/3/2018).
Untuk sementara, Korotkov berkata organ dalam mumi memiliki bentuk yang tak biasa. Mulai dari struktur tulang yang sangat berbeda dari manusia, tulang berbentuk tunas di bagian atas, kemudian tulang rusuk terdiri dari tulang rusuk setengah lingkaran.
Dalam analisisnya, para ilmuwan berhasil menemukan bubuk putik untuk mengawetkan mumi adalah zat kadmium klorida. Korotkov berkata timnya juga telah menemukan empat mumi lain yang juga memiliki ciri seperti Maria berukuran 70 sentimeter.
"Pemindaian Tomografi mengungkapkan kerangka mereka. Jaringannya memiliki sifat biologis dan komposisi kimianya menunjukkan bahwa mereka adalah manusia. DNA mereka menampilkan 23 pasang kromosom seperti yang kita miliki," jelas Korotkov.
"Keempatnya adalah laki-laki, karena memiliki kromosom Y. Mereka mirip manusia tapi sebenarnya bukan. Struktur anatomi mereka berbeda," sambungnya.
Ia menambahkan, keempat mumi ini rongga hidungnya hilang dan lengkung superciliary yang terletang di alis tidak ada. "Yang paling mengejutkan, rongga mulut ada tapi rahang bawahnya tidak fleksibel dan menjadi satu kesatuan dengan tengkorak," katanya.
(Baca juga: Pesan dalam Botol Tertua di Dunia Ditemukan di Pantai Barat Australia)
Namun, Korotkov masih belum dapat memastikan siapa atau apa makhluk ini sebenarnya. Di sisi lain di Peru juga ada gambar petroglyphic berupa makhluk mirip manusia dengan tiga jarinya.