Namun meski demikian, ternyata ada keterbatasan utama dari studi ini, yaitu bahwa angka-angka itu mungkin sangat diremehkan karena data yang digunakan hanya mengukur penggunaan media sosial pada hari-hari sekolah dan bukan akhir pekan.
Para penulis menjelaskan bahwa memang perubahan perilaku yang mencolok akibat teknologi, namun hingga saat ini peneliti mengakui masih terlalu dini untuk memahami efek jangka panjang apa yang akan dialami akibat penggunaan media sosial dini terhadap kesehatan mental.
"Kami berharap ini akan menjadi bukti yang berguna bagi para pembuat kebijakan untuk melihat apakah waktu yang dihabiskan di media sosial berdampak pada kesehatan. Ada juga himbauan kepada industri teknologi untuk melihat batas waktu yang dibangun. Studi kami benar-benar mendukung hal ini - jumlah peningkatan waktu online sangat terkait dengan penurunan kesejahteraan pada anak muda, terutama untuk anak perempuan, " tutup Dr. Booker, yang terus mendorong adanya batasan jumlah jam yang dihabiskan di media sosial.