Atasi Iklim Panas dengan Tabur Garam Di Atmosfer, Bagaimana Bisa?

By , Kamis, 29 Maret 2018 | 10:00 WIB

Garam adalah salah satu bumbu masak yang lazim ada di dapur. Biasanya garam ditaburkan pada makanan untuk menambah rasa. Namun, bagaimana jadinya jika garam ditaburkan ke atmosfer? Apa yang akan terjadi?

Sebuah ide gila, menaburkan sejumlah besar garam ke atmosfer dicetuskan oleh Robert Nelson dari planetary Science Institute dan koleganya. Mereka mengusulkan rencana ini untuk mencegah perubahan iklim.

Ide ini mereka presentasikan di acara Lunar and Planetary Science Conference di Texas pada 21 Maret 2018 lalu.

Baca juga: Jepang Tawarkan Wisata Anti mainstream Lewat Hujan Meteor Buatan

Dalam laporan mereka, para peneliti menyebut garam merupakan zat yang sangat reflektif. Ini berarti, garam berpotensi memantulkan sinar matahari ke angkasa luar.

Dengan kata lain, menaburkan garam ke atmosfer diharapkan bisa mendinginkan bumi. Ide garam di atmosfer ini merupakan salah satu upaya termutakhir yang bisa mengimbangi perubahan iklim.

Selama ini, manusia dianggap gagal secara signifikan menurunkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, yang meningkatkan suhu bumi.

Idenya adalah menaburkan garam ke troposfer atas, lapisan atmosfer di mana kebanyakan pesawat komersial terbang saat kondisi awan kurang bersahabat.

Tanggapan Ilmuwan Lain

Sayangnya, ide ini diragukan oleh para ilmuwan iklim yang lain. Itu karena ide tersebut merupakan geoengineering atau usaha skala besar yang disengaja untuk mengubah lingkungan sebagai sarana melawan perubahan iklim.

Meski begitu, beberapa ilmuwan lain menyambut baik ide tersebut. Salah satunya Michael Mann, seorang profesor meteorologi terkemuka di Penn State University.

"Ini ide yang menaik," ungkap Mann dilansir dari kompas.com, "(Tetapi) sebagian besar skema (geoengineering) ini, meskipun berpotensi menarik di permukaan, terlihat penuh dengan potensi konsekuensi yang tidak diinginkan ketika Anda melihatnya secara lebih rinci," sambungnya.

Baca juga : Dua UFO Terbang Melewati Helikopter di Prancis, Benarkah?