Laut mati yang terletak di antara Yordania dan bagian barat Palestina sangat terkenal memiliki kandungan garam yang tinggi. Kalau air laut pada umumnya memiliki kadar garam rata-rata 3 persen, laut mati memiliki kandungan garam mencapai 32 persen.
Jika diminta membayangkan bagaimana kalau meminum air dari laut mati mungkin kita akan segera menyerah. Namun, berkat penelitian dari ilmuwan Texas, air laut mati dapat dikonsumsi. Ini berarti juga dapat berlaku untuk air tercemar lainnya.
Ilmuwan dari Universitas Texas di Austin, AS, menegaskan berhasil menciptakan generator uap surya yang dapat menghasilkan air minum bersih dan aman dikonsumsi, bahkan dari laut mati sekali pun.
(Baca juga: Memanen Air di Udara, Cara Unik Atasi Kelangkaan Air)
Seperti namanya, alat ini menggunakan bantuan sinar matahari serta hidrogel. Hidrogel adalah gel yang dapat memurnikan air.
Dalam laporan yang terbit di Nature Nanotechnology, peneliti menjelaskan bagaimana energi matahari dapat menggerakkan penguapan air pada generator uap surya. Caranya, peneliti meletakkan wadah berisi air kotor di bawah sinar matahari.
Di atas air itu, peneliti meletakkan evaporator atau alat penguapan yang sudah diberi hidrogel. Dengan bantuan sinar matahari, uap air akan muncul dari permukaan hidrogel dan ditangkap oleh kondensor transparan untuk menyimpan air yang telah dimurnikan.
Tim mengatakan, alat ini dapat dipraktikkan pada sumber air apapun, tak terkecuali laut mati. Saat metode ini diujikan pada sampel laut mati, peneliti berkata warna airnya memudar dan kadar garamnya turun drastis, sesuai standar minum yang diberikan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut tim peneliti, metode desalinasi atau metode mengubah air garam menjadi air laut ini jauh lebih murah dan lebih ramah lingkungan dibanding metode desalinasi yang lain.
"Uji coba kami dapat menghasilkan 25 liter per meter persegi air bersih setiap hari yang cukup untuk kebutuhan rumah tangga dan bahkan daerah bencana," kata pemimpin penelitian Guihua Yu dalam sebuah pernyataan dilansir IFL Science, Jumat (6/4/2018).
Menurut PBB, banyak orang meninggal setiap tahun karena tidak dapat mengonsumsi air bersih terutama saat perang atau dalam bencana. Saat ini ada satu dari sembilan orang yang kesulitan mendapat air bersih. Jumlah ini akan semakin meningkat dalam dua dekade mendatang.
(Baca juga: Dari Kelebihan Hingga Kekurangan, Ini Alasan Mengapa Krisis Air Terjadi)
PBB memperkirakan pada 2050 satu dari empat orang di dunia akan memiliki akses terbatas untuk memenuhi kebutuhan air tawar dan bersih, sehingga kita harus mencari solusinya. Peneliti berharap langkah ini dapat dipraktikkan agar semua orang dapat memasok kebutuhan air bersih.