Apa Anda salah satu orang yang suka menghirup bau mobil baru? Aroma khas yang tertinggal di jok, dasbor, dan semua interior mobil bisa membuat Anda betah berlama-lama berada di dalamnya.
Namun, tunggu dulu. Di balik itu semua, menghirup bau mobil baru ternyata menyimpan sejumlah bahaya untuk kesehatan, lho!
Kenapa ada orang yang suka cium bau mobil baru?
Mungkin sampai saat ini Anda terheran-heran kenapa Anda bisa menyukai bau mobil baru sementara teman atau pasangan Anda tidak demikian. Meski belum bisa diketahui secara pasti, para ilmuwan menduga hal ini disebabkan oleh sensitivitas hidung untuk mencium bau yang berkaitan dengan kenyamanan dan gairah.
Ketika Anda mencium aroma tertentu, saraf penciuman hidung akan mengirimkan informasi sensorik tersebut ke area otak yang berperan memproses emosi dan membentuk ingatan.
(Baca juga: Bahaya Duduk Terlalu Lama: Menjadi Bodoh dan Risiko Alzheimer)
Ambil contoh, mencium bau mobil baru cenderung membuat Anda berpikir tentang kemewahan dan perasaan puas dengan pencapaian Anda setelah bekerja dan sukses menabung sekian lama.
Karena itu, Anda jadi sangat menyukai bau mobil baru berkat emosi dan ingatan positif yang dihadirkannya.
Hati-hati, ini bahaya bau mobil baru untuk kesehatan
Dilansir dari laman Reader’s Digest, Robert Weitz, seorang pakar mikroba sekaligus pendiri RTK Environmental Group, bau mobil baru yang Anda cium sebenarnya berasal dari senyawa organik yang mudah menguap yang disebut dengan VOC (volatile organic compound).
VOC berasal dari campuran bahan yang digunakan untuk membuat interior mobil, di antaranya poliuretan atau poliester, brominated flame retardants (BFR), kromium, timbal dan berbagai cat, plastik, dan sealant (perekat).
Semakin lama Anda mencium bau mobil baru, maka semakin banyak gas VOC yang terhirup ke dalam tubuh. Akibatnya, gas hasil VOC akan semakin cepat menyebabkan sakit kepala, gangguan pernapasan, nyeri otot, dan nyeri sendi.
Tidak hanya itu, para peneliti menemukan bahwa lebih dari 275 bahan kimia yang terdapat di dalam interior mobil dapat meningkatkan risiko cacat lahir, gangguan belajar, hingga masalah hati. Gas VOC yang menjadi asal muasal bau mobil tersebut juga disinyalir dapat menyebabkan kanker.
Terlebih, para peneliti mengungkapkan bahwa bahan-bahan berbahaya seperti BFR, PVC, hingga phthalate dalam interior mobil sangat rentan terhadap kenaikan suhu.
Saat mobil dalam keadaan panas akibat paparan sinar matahari, konsentrasi berbagai senyawa berbahaya tersebut cenderung meningkat untuk kembali menghasilkan gas VOC yang semakin banyak dan berbahaya untuk kesehatan. Risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkannya pun pada akhirnya juga ikut meningkat.