4 Titik Terbaik Melihat Matahari Terbit di Bromo

By , Rabu, 25 April 2018 | 09:00 WIB

Berburu indahnya matahari terbit jadi agenda wisata yang sayang untuk dilewati saat Anda mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Anda direkomendasikan untuk melihat matahari terbit dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, karena jaraknya paling dekat dengan kawah Gunung Bromo.

Dari Pasuruan, setidaknya ada empat lokasi terbaik melihat matahari terbit atau sunrise. KompasTravel sempat melewatinya satu persatu di sela media tour Plataran Bromo, Sabtu (21/4/2018).

Kami bertolak dari Kawasan Pelataran Bromo. Tempat ini sebagai Pos Jeep atau Jeep Point yang berada di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, berjarak 45 menit ke Puncak Penanjakan. 

1. Pos Dingklik

Pos pengamatan ini jadi yang pertama dilalui dari jalur Pasuruan. Lokasinya tidak begitu jauh dari gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), hanya sekitar empat menit perjalanan.

(Baca juga: Sebelum Sampai di Everest, Ini Tempat Ekstrem yang Harus Disambangi Putri Pendaki Indonesia)

Lokasinya cukup ramai oleh orang berjualan. Tersedia parkir jeep di sisi-sisi jalannya. Tempat pengamatan bagi wisatawan di sini hanya seperti teras di sisi tebing, tidak begitu luas untuk menampung banyak wisatawan.

2. Bukit Cinta

Lokasi kedua dari jalur Pasuruan ialah Bukit Cinta, bukit dengan ketinggian 2.680 mdpl. Lokasi ini cukup populer karena namanya. Terdapat tembok besar bertuliskan Love Hill Bromo Tengger sebagai penanda sekaligus tempat berfoto.

Dari sini wisatawan sudah bisa melihat Kaldera Tengger, yaitu Gunung Bromo, Gunung Kursi, Watangan, dan Gunung Widodaren. Dari sini pula Anda bisa melihat gagahnya puncak tertinggi di Pulau Jawa, Puncak Mahameru.

Mengutip dari papan informasi TNBTS, Suku Tengger menyebut lokasi ini dengan Lemah Pasar yang nama aslinya Pasar Agung. Ini adalah tempat digelarnya Upacara Adat.

3. Bukit Kingkong

Bukit Kingkong merupakan titik paling ramai anteran Jeep sebelum sampai ke Puncak Penanjakan. Mengutip dari papan informasi, masyarakat Tengger menyebut bukit ini Kadaluh, dari bahasa Sansakerta yang artinya pengharapan akan kesuburan wilayah Tengger. Dari bukit ini pemandangan yang sama dari Bukit Cinta pun bisa Anda lihat.

Lokasinya berbentuk tanah lapang diatas bukit yang dibatasai pagar-pagar beton. Lokasi ini bisa jadi alternatif jika di Puncak Penanjakan sudah ramai turis.

“Wisatawan yang jauh-jauh start dari Malang, Probolinggo, biasanya cuman sampai sini, supaya mereka bis turun duluan nanti ke Bromo siangnya,” pungkas Bambang, salah satu anggota operator Jeep di Tengger.

(Baca juga:Taj Mahal, Makam Sekaligus Monumen Pembuktian Cinta)

4. Puncak Penanjakan

Puncak Penanjakan atau Pananjakan merupakan uncak tertinggi untuk melihat matahari terbit ke arah Kaldera Tengger, salah satunya termasuk Gunung Bromo.

Dari ketiga tempat lainnya, Pananjakan memiliki fasilitas yang terlengkap, mulai dari mushala, toilet, hingga kios-kios penjaja makanan.

Dijual pula perlengkapan anti dingin seperti jaket, syal, kupluk, dan sarung tangan. Lokasinya berupa tribun 10 tingkat yang berbentuk setengah lingkaran, tentunya menghadap timur. Terpaan angin di sini diklaim masyarakat yang paling kencang di antara yang lain, sekaligus yang paling dingin. Anda harus lebih mempersiapkan perlengkapan, terutama jika berdiri di sisi-sisi terluar bukit ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 "Spot" Terbaik Melihat Matahari Terbit di Bromo".