Tampaknya, proses yang disebut ‘adaptasi saraf’ menjadi penyebabnya – ketika otak kita mengubah respons terhadap stimulus secara bertahap. Jadi, saat meletakkan tangan di meja, kita langsung merasakannya, namun itu berkurang seiring berjalannya waktu.
Para partisipan yang melakukan kontak mata sambil memikirkan kata-kata mungkin mengalami hal seperti adaptasi saraf. Namun, untuk saat ini, peneliti dari Kyoto University sedang mempelajari lebih lanjut kaitan antara komunikasi verbal dan nonverbal.
Jadi, saat ada seseorang yang memalingkan wajahnya ketika berbicara dengan Anda, bukan berarti ia tak sopan – mungkin mereka hanya memiliki kelebihan sistem kognitif.
Penemuan ini dipublikasikan pada jurnal Cognition.