6 Hal Tentang HIV yang Mungkin Jarang Anda Ketahui atau Keliru

By National Geographic Indonesia, Rabu, 25 April 2018 | 11:00 WIB
Ilustrasi HIV/AIDS. (Zika Zakiya)

4. Sunat menurunkan risiko terinfeksi HIV

HIV setidaknya perlu dua reseptor khusus--CD4 dan kemokin--untuk masuk ke dalam sel. Dan dari semua triliunan sel di tubuh, hanya jenis sel tertentu yang memiliki reseptor tersebut. Salah satunya disebut sel dendritik. "Kulup penis memiliki sel dendritik banyak, jadi kalau kamu masih memiliki kulup, maka banyak sel yang dapat terinfeksi dan mengambil HIV," kata dia.

5. Infeksi menular seksual (IMS) meningkatkan risiko penularan

Mengidap IMS lain, seperti kencing nanah, klamidia, sifilis, HPV, atau herpes, meningkatkan risiko HIV. "Setiap jenis kerusakan pada mukosa atau kulit dapat membuatnya lebih rentan bagi virus untuk masuk," kata Rizza.

Bahkan, jika tidak memiliki luka atau gejala yang terlihat, IMS dapat meningkatkan peradangan, meningkatkan jumlah sel yang dapat ditargetkan HIV. Orang yang terinfeksi HIV memiliki risiko menginfeksi orang lain lebih besar, karena peningkatan konsentrasi HIV dalam cairan sperma atau kelamin.

(Baca juga: Kisah 'Walanda Sunda di Kampung Albino Ciburuy)

6. Dapat terinfeksi bukan dari seks saja

"Seks anal dan vaginal adalah dua cara utama penularan HIV," kata Rizza. Namun, keduanya bukan satu-satunya cara penularan. Memang, berbagi sendok, tempat duduk toilet, berjabat tangan, atau berciuman tidak akan menularkan HIV. Namun, segala jenis transmisi darah atau cairan tubuh, seperti tato, berbagi jarum suntik, seks oral, dan bahkan dari ibu ke anak adalah mungkin. Meskipun risikonya jauh lebih rendah.

"Hubungan seks anal adalah risiko tertinggi, hubungan seksual berikutnya, dan kemudian oral," kata dia. CDC mengatakan hingga kini di AS memang belum ada catatan korban yang terinfeksi HIV karena tato, tetapi hal itu tetap penting untuk diwaspadai.Artikel ini telah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.