Jonathan si Kura-kura Tertua di Dunia, Tahun 2022 Berusia 190 Tahun

By Maria Gabrielle, Minggu, 23 Januari 2022 | 16:00 WIB
Jonathan, kura-kura darat yang berusia 190 tahun. (Guinness World Records)

Nationalgeographic.co.id—Kura-kura darat bernama Jonathan yang dinobatkan sebagai hewan darat tertua yang masih hidup kembali mendapatkan Rekor Dunia Guinness. Jonathan yang merayakan ulang tahun ke 190 tahun ini menjadi kura-kura tertua yang pernah ada.

Dilansir dari laman resmi Rekor Dunia Guinness, Jonathan mendapatkan rekor sebagai chelonian – kategori yang mencakup semua kura-kura, terrapin dan kura-kura darat – tertua. Sebelumnya, chelonian tertua adalah Tu’i Malila, seekor kura-kura radiata yang hidup setidaknya 188 tahun.

Tu’I Malila dipersembahkan kepada keluarga kerajaan Tonga oleh Kapten Cook sekitar tahun 1777. Hewan ini tetap dalam perawatan sampai kematiannya di tahun 1965.

Terkait dengan kondisi Jonathan, pemerintah Saint Helena mengatakan bahwa hewan herbivora ini merumput dengan baik. Namun, dia tidak menyadari adanya makanan jika kita meletakannya di tanah.

“Pihak dokter hewan masih memberinya makan dengan tangan seminggu sekali untuk meningkatkan kalori, vitamin, mineral, dan elemen pelacaknya, karena dia buta dan tidak memiliki indra penciuman,” jelas pihak pemerintah Saint Helena.

“Pendengarannya sangat bagus dan dia suka ditemani oleh manusia serta (Jonathan) merespons dengan baik suara dokter hewan Joe Hollins,” lanjutnya.

Jonathan diyakini lahir pada tahun 1832 maka dari itu di tahun 2022 ini usianya adalah 190 tahun. Usia ini adalah perkiraan berdasarkan fakta bahwa dia sudah dewasa sepenuhnya dan setidaknya berusia 50 tahun ketika tiba di St Helena dari Seychelles pada tahun 1882. Kemungkinan besar, Jonathan lebih tua daripada yang diperkirakan.

Perkiraan usia ini juga didukung dari sebuah temuan foto lama yang diambil antara tahun 1882 dan 1886. Pada foto tersebut terlihat Jonathan yang sudah dewasa sedang merumput di taman Plantation House, kediaman gubernur St Helena, tempat di mana kura-kura ini menghabiskan sebagain besar hidupnya.

Jonathan bersama dokter hewannya, Joe Hollins. (Guinness World Records)

Sejak Jonathan diberikan kepada Sir William Grey-Wilson bertahun-tahun lalu, sebanyak 31 gubernur telah datang dan pergi. Hewan satu ini masih berjalan di sekitar lahan yang sama, Jonathan ditemani oleh tiga kura-kura raksasa lainnya yakni David, Emma, dan Fred.

Kini, minat utama Jonathan adalah tidur, makan, dan kawin. Dokter hewan Jonathan, Joe Hollins mengatakan hewan ini menikmati matahari. Namun, pada hari-hari yang amat panas, dia membutuhkan tempat berlindung.

“Pada hari-hari yang cerah, ia akan berjemur, leher dan kakinya yang panjang direntangkan sepenuhnya dari cangkang untuk menyerap panas dan menyalurkannya ke inti (tubuh),” kata Joe Hollins.

Ketika cuaca dingin, kura-kura tertua di dunia ini lebih suka menggali dan mengubur dirinya ke tumpukan dedaunan atau rumput dan diam di sana sepanjang hari. Beberapa indra Jonathan, seperti penglihatan maupun penciumannya kini gagal, dia masih memiliki banyak energi.

“Terlepas dari usianya, Jonathan masih memiliki libido yang baik dan terlihat sering kawin dengan Emma, kadang-kadang dengan Fred – hewan seringkali tidak terlalu sensitif akan gender,” terang sang dokter hewan.

Mengenal lebih dalam tentang kura-kura darat atau tortoise, melansir dari Britannica hewan ini masuk dalam famili Testudinidae. Ada sekitar 49 spesies dari hewan ini, mereka hidup di berbagai habitat. Mulai dari gurun hingga hutan tropis basah.

Kebanyakan dari tortoise adalah pemakan dedaunan, bunga dan buah-buahan. Beberapa spesies dari habitat hutan lembab lebih oportunistik dan mengonsumsi bahan hewani. Jonathan, si kura-kura darat tertua ini juga memiliki makanan favorit.

Joe, dokter hewan Jonathan menyebutkan hewan tersebut menyukai kubis, mentimun, wortel, apel, dan buah-buahan musiman lainnya. “Dia suka pisang, tapi (di) mulutnya cenderung lengket. Selada karena meski tidak terlalu bergizi adalah favoritnya,” pungkas sang dokter hewan.

Baca Juga: Selidik Fosil: Bukti Kura-Kura Purba Pernah Hidup Tanpa Tempurung