Nationalgeographic.co.id—Warna pink dan biru telah digunakan sebagai penanda gender saat ini. Biasanya, bayi laki-laki berpakaian biru sementara bayi perempuan berwarna pink. Beberapa orang tua modern yang tidak menyukai stereotip, mengabaikan aturan tidak tertulis ini dan mendandani anak-anak mereka dengan warna apa pun yang mereka inginkan, tetapi banyak yang mencoba mengikuti kebiasaan lama.
Faktanya, sebelum tahun 1920-an, pink dianggap sebagai warna terbaik untuk anak laki-laki. Menurut artikel Juni 1918 dari publikasi perdagangan Earnshaw's Infants' Department, “aturan yang diterima secara umum adalah merah muda untuk anak laki-laki, dan biru untuk anak perempuan. Alasannya adalah pink, menjadi warna yang lebih tegas dan kuat, lebih cocok untuk anak laki-laki, sedangkan biru, yang lebih halus dan mungil, lebih cantik untuk anak perempuan.”
Namun aturan tersebut berubah, dan orang-orang mulai mendandani bayi laki-laki mereka dengan warna biru, sesuatu yang dilakukan nenek moyang kita ribuan tahun yang lalu.
Orang Kuno Menggunakan Warna Biru Untuk Menangkal Roh Jahat
Di Mesir dan Yunani kuno, warna biru digunakan untuk melindungi seseorang atau tempat dari roh jahat. Firaun sering berpakaian biru. Orang Mesir dan banyak peradaban kuno lainnya menganggap warna biru sebagai asal usul ilahi.
Oleh karena itu, tidak heran jika warna biru dipilih secara khusus oleh nenek moyang kita yang ingin melindungi bayi mereka yang baru lahir dari roh jahat yang mungkin mengintai.
Tradisi kuno ini masih hidup dan ada banyak tempat di Timur Tengah di mana orang masih mengecat pintu mereka untuk mengusir roh jahat.
“Berabad-abad yang lalu, umumnya diyakini bahwa roh-roh setan melayang-layang di sekitar pembibitan menunggu kesempatan untuk memasuki tubuh anak-anak kecil. Juga diyakini bahwa roh-roh jahat ini dapat diusir dengan warna biru, warna langit.” (Smith, Douglas B. – Ever Wonder Why?)
Bagi banyak dari kita mungkin tampak aneh bahwa bayi perempuan yang baru lahir tidak mengenakan pakaian biru juga, tetapi saat itu, bayi laki-laki lebih berharga daripada bayi perempuan. Orang tua menganggap anak perempuan lebih rendah dan diasumsikan bahwa roh jahat tidak akan mengganggu mereka. Orang-orang zaman dahulu dapat mendandani bayi perempuan dengan warna apa saja, tetapi anak laki-laki kecil harus berpakaian biru agar mereka dapat dilindungi dari kekuatan jahat yang berbahaya ini.
Warna Biru Dipercaya Untuk Melindungi Dari Kekuatan Jahat
Saat ini, masih banyak orang yang takut akan mata jahat, kekuatan berbahaya yang berasal dari emosi seperti iri hati atau keserakahan. Di banyak negara orang dapat dengan mudah membeli berbagai jimat yang melindungi pembawanya dari kutukan mata jahat. Salah satu simbol paling terkenal yang melindungi dari Mata Jahat disebut Hamsa, simbol universal yang sangat populer di kalangan orang Yahudi dan Muslim.