Kisah Miris Tiresias, Peramal Buta yang Dikutuk Berubah Jadi Wanita

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 24 Januari 2022 | 14:00 WIB
Kiri: Nabi buta Tiresias - Kanan: Tiresias sebagai seorang wanita. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Dalam mitologi Yunani, kita sering menjumpai kisah-kisah yang sangat emosional tentang cinta, balas dendam, keinginan, kecemburuan, dan pengkhianatan. Mitos Yunani dipenuhi dengan karakter menarik. Garis antara dewa dan manusia seringkali sangat tipis. Bukan hal yang aneh bahwa dewa dan dewi Yunani kuno bertindak seperti manusia fana. Dengan cara yang sama, tidak mengherankan untuk menemukan cerita tentang manusia yang berusaha menjadi sekuat dewa.  

Salah satu kisah yang menarik dari Tiresias, yang rela berubah menjadi seorang wanita selama tujuh tahun dan menjadi buta. Lalu, siapakah dia?

Tiresias adalah putra seorang gembala bernama Everes dan seorang nimfa bernama Chariclo. Dalam mitologi Yunani dan Romawi, ada banyak jenis nimfa. Putri-putri para dewa yang muda dan cantik abadi ini umumnya dianggap sebagai roh-roh suci yang menghidupkan alam dan mereka sering dikaitkan dengan gunung, sungai, atau hutan.

Dikutip Ancient Pages, Tiresias tinggal di Thebes dan telah hidup selama tujuh generasi. Disebutkan oleh banyak penulis seperti Pindar, Sophocles, Ovid, dan Euripides, kisah hidup Tiresias menjadi terkenal. Dia juga termasuk dalam Homer's Odyssey di mana tertulis bahwa karunia kenabiannya disimpan di Hades, versi Yunani dari Dunia Bawah.

Kebijaksanaan Tiresias dihargai oleh mereka yang berkuasa dan ia menjadi penasihat Cadmus yang merupakan pahlawan Yunani pertama dan pendiri dan raja pertama Thebes. Belakangan, Tiresias menjadi terkenal karena karunia kewaskitaannya dan menjabat sebagai 'nabi buta' Apollo di Thebes.

Tiresias Dihukum oleh Dewi Hera Yang Mengubahnya Menjadi Wanita

Tiresias menyerang dua ular dengan tongkat dan diubah menjadi seorang wanita oleh Hera. Ukiran oleh Johann Ulrich Kraus c. 1690. Diambil dari Die Verwandlungen des Ovidii (The Metamorphoses of Ovid). (Perpustakaan Buku dan Naskah Langka Yale Beinecke/ Public Domain)

Kemalangan Tiresias menjadi seorang wanita terjadi ketika masih muda. Suatu hari saat berjalan di pegunungan, ia melihat sepasang ular bersanggama tepat di tengah jalan. Dia memiliki tiga pilihan antara berbalik, terus berjalan dan mengambil risiko digigit ular atau memisahkan ular.

Tiresias memutuskan untuk memukul pasangan itu dengan tongkatnya. Ketika dewi Hera mendengar hal ini, dia marah. Sebagai hukuman, dewi Hera mengubah Tiresias menjadi seorang wanita, dan harus bekerja untuk Hera sebagai seorang pendeta.

Kehidupan Tiresias versi wanita juga tidak buruk, ia menikah dan memiliki anak. Salah satu dari anak-anak ini adalah putri Manto yang juga lahir dengan karunia nubuat.

Tujuh tahun kemudian, Tiresias, yang masih seorang wanita, sedang berjalan di jalan yang sama dan kembali bertemu dengan sepasang ular yang sedang kawin. Beberapa mitos mengatakan Tiresias meninggalkan ular sendirian sementara penulis Gaius Julius Hyginus mengklaim bahwa "dia" memisahkan mereka dan dengan melakukan itu Tiresias berubah kembali menjadi seorang pria.

Mengapa Tiresias Disebut Peramal Buta?