Ternyata, cairan yang bergerak di atas silia memiliki efek penting. Ini memasok gerakan yang membantu silia menyelaraskan dalam satu arah, menciptakan loop umpan balik yang pada gilirannya mendorong cairan ke arah yang konsisten. Artinya, sistem menstabilkan dan mengoreksi diri.
"Seseorang membuat kesalahan kecil, tetapi cairan keseluruhan menyeretnya kembali," kata Toner, “Seperti terseret arus sungai.” ujarnya.
Di masa depan, Toner ingin meningkatkan modelnya untuk lebih meniru apa yang terlihat dalam sistem biologis.
"Kami memperlakukan cairan di atas karpet silia seolah-olah sangat dalam," katanya. “Tapi cairan dalam tubuh biasanya bergerak melalui saluran kecil. Membatasi kedalaman cairan dalam model akan mengubah proyeksi interaksi antara silia. Bagaimana ini mengubah perilaku keseluruhan dari keseluruhan sistem tetap menjadi pertanyaan terbuka,” pungkas Toner.
Baca Juga: Kata Sains soal Seks Oral: Air Mani Sebaiknya Ditelan atau Diludahkan?