Panda Tetap Gemuk Meski Hanya Makan Daun Bambu, Apa Rahasianya?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 28 Januari 2022 | 14:00 WIB
Mamalia yang diklasifikasikan dalam keluarga beruang ini merupakan harta nasional Tiongkok. (Michael Payne/Unsplash)

Untuk menguji hipotesis, para ilmuwan melakukan transplantasi feses dengan kotoran panda Gunung Qingling dan tikus laboratorium. Tikus ini kemudian diberi makanan yang sama dengan panda. Tikus yang hanya makan rebung mengalami kenaikan berat badan lebih banyak daripada tikus yang hanya makan daunnya.

Musim rebung juga bertepatan dengan periode penting dari siklus hidup panda, seperti migrasi dan kawin. Sehingga penting bagi panda untuk tetap sehat selama bulan-bulan hangat di Tiongkok.

“Secara konsisten, kami juga mengamati perbedaan perilaku panda raksasa yang signifikan antar musim,” tulis tim dalam penelitian tersebut.

Baca Juga: Tiongkok Bangun 'Ibu Kota Panda' yang Lebih Luas dari Disneyland

Fluktuasi musiman pada bakteri usus biasa terjadi di antara satwa liar. Ini disebabkan karena makanan pilihannya yang mungkin hanya tersedia selama waktu-waktu tertentu dalam setahun. Bakteri usus membantu satwa liar melindungi diri dari faktor lingkungan. Dalam kasus panda, ini membantu mereka menambah berat badan sebelum masa-masa sulit dalam setahun. Seperti saat musim dingin di mana pasokan makanan berkurang.

Penelitian lanjutan dilakukan untuk mengidentifikasi lebih banyak tentang mikroorganisme usus dan perannya dalam kesehatan hewan.

“Mengidentifikasi bakteri apa yang bermanfaat bagi hewan sangat penting. Suatu saat, ini mungkin bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit,” kata Huang.

Baca Juga: Upaya Konservasi Panda Ternyata Berdampak Buruk Bagi Spesies Lainnya