Prasasti di Pulau Serutu, Jejak Kekaisaran Mongol Menginvasi Jawa

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Minggu, 30 Januari 2022 | 15:00 WIB
Prasasti Pasir Kapal di pesisir Pulau Serutu yang menyimpan cerita armada besar dari Tiongkok untuk menundukkan Singasari di bawah Dinasti Yuan. (Balai Arkeologi Kalimantan Selatan)

Nationalgeographic.co.id—Wajah Meng Qi habis diacak-acak Raja Kartanegara dari Singasari yang tak sudi bila kerajaannya harus tunduk dan membayar upeti pada Dinasti Yuan. Akibatnya, Kaisar Kublai Khan geram dan segera mengirimkan pasukannya ke Jawa atas sikap tak terhormat Kartanegara.

Dalam catatan Dinasti Yuan, pasukan yang turut dalam invasi ke Jawa adalah 20.000 orang dan seribu kapal. Catatan sejarah kerajaan di Jawa dan beberapa tempat yang bersinggungan dengan ekspedisi itu pun menggambarkan agresi militer besar yang terjadi pada akhir abad ke-13 itu.

Rupanya, bukti ambisi Kekaisaran Mongol menuju Kepulauan Nusantara itu juga tersisa dalam bentuk prasasti di dua lokasi Pulau Serutu, yakni Pasir Kapal dan Pasir Cina.

Tahun 2010, Balai Arkeologi Kalimantan Selatan mendapat kabar dari warga setempat mengenai Prasasti Pasir Kapal yang awalnya terletak di bagian atas lereng bukit, dan jatuh ke posisi yang sekarang akibat perburuan harta karun ilegal di sekitarnya. Prasasti itu menggunakan aksara dan bahasa Tionghoa periode Dinasti Yuan.

Berdasarkan tanggal yang ditulis, prasasti ini dibuat 25 Februari 1293 berdasarkan penanggalan kalender Julian. Menurut para peneliti lewat studi terbaru, penanggalan ini sesuai dengan catatan di Yuanshi (Sejarah Yuan) pada periode dinasti berikutnya.

Makalah itu berjudul "Mongol fleet on the way to Java: First archaeological remains from the Karimata Strait in Indonesia" di jurnal Archaeological Research in Asia edisi Maret 2022

Yuanshi pada tanggal itu menyebutkan, ada tiga orang yang disebut sebagai Shi Bi, Gao Xing, dan Ike Mese (Iqmis atau Yi Hei Mi Shi) sebagai "Sekretariat Eksekutif Fujian" yang diangkat oleh Kublai Khan untuk menaklukkan Pulau Jawa.

Seperti yang dijelaskan di awal, catatan sejarah Yuan yang kerap dipakai menuliskan jumlah pasukan dan kapal yang besar, bersama pasokan makanan untuk setahun yang diberikan kekaisaran.

Ilustrasi armada kapal Kublai Khan untuk berangkat ke Pulau Jawa. (J. Murray 1871)

"Namun, beberapa sejarawan menganggap catatan itu walau ada 20.000 pasukan yang direncanakan untuk dikirim, tetapi berikutnya hanya 5.000 pasukan yang mengikuti ekspedisi ini," tulis para peneliti yang dipimpin Hsiao-chun Hung dari Department of Archaeology and Natural History, Australian National University.

"Pada pendapat lain, jika jumlah pasukan berkurang dari 20.000 menjadi 5.000, semestinya jumlah armada yang berangkat kurang dari 200."

Ternyata, Prasasti Pasir Kapal menyebutkan hanya ada 500 kapal yang berangkat. Tentunya keterangan ini sesuai dengan pendapat banyak sejarawan dan catatan Yuanshi, terang para peneliti. Prasasti Pasir Kapal menjelaskan, tentara Kekaisaran Mongol telah menghabiskan 10 hari di pulau ini sebelum pencatatan.