Dari Semua Warna yang Ada di Dunia, Mengapa Harimau Berwarna Oranye?

By Utomo Priyambodo, Kamis, 3 Februari 2022 | 12:00 WIB
Seekor harimau sumatra saat dilepasliarkan ke habitatnya di salah satu kawasan konservasi. (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id—Masing-masing hewan memiliki warna tubuh yang unik dan berbeda. Warna-warna ini memiliki fungsi yang berbeda.

Ada hewan-hewan yang memanfaatkan warna tubuh mereka agar terlihat mencolok demi menarik perhatian calon pasangannya. Ada juga hewan-hewan yang memanfaatkan warna mereka untuk memperingatkan para pemangsa bahwa mereka beracun.

Hewan-hewan predator penyergap seperti harimau memiliki kemampuan untuk tetap tidak terlihat oleh mangsanya agar mereka bisa mendapatkan makan dan tidak mati kelaparan. Tapi, dari semua warna yang ada di dunia, mengapa harimau justru berwarna oranye? Bukankah itu justru warna yang mencolok?

Bagi manusia, oranye memang merupakan warna yang digunakan untuk barang-barang yang harus sangat terlihat. Misalnya untuk benda-benda seperti kerucut lalu lintas dan rompi keselamatan.

Di mata kita, oranye adalah warna yang menonjol di sebagian besar lingkungan. Hal ini membuat harimau relatif mudah kita kenali.

Harimau dapat dengan mudah kita kenali karena kita manusia memiliki kemampuan yang disebut sebagai penglihatan warna trikromatik. Ketika cahaya dari dunia luar memasuki mata, ia mengenai lapisan tipis di bagian belakang yang disebut retina. Retina memproses cahaya itu menggunakan dua jenis reseptor cahaya: batang dan kerucut.

Batang hanya merasakan perbedaan dalam terang dan gelap, bukan warna, dan sebagian besar digunakan dalam cahaya redup. Kerucut adalah apa yang kita gunakan untuk persepsi warna, dan kebanyakan manusia memiliki tiga jenis: kerucut untuk biru, hijau, dan merah. Itulah mengapa penglihatan kita disebut trikromatik.

Ilustrasi harimau di pedalaman hutan ()

Kita dapat melihat tiga warna primer dan kombinasi warna-warninya. Kita berbagi kemampuan penglihatan ini dengan kera dan beberapa monyet.

Namun sebagian besar mamalia darat, termasuk anjing, kucing, kuda, dan rusa, hanya memiliki penglihatan warna dikromatik. Itu berarti retina mereka mengandung kerucut hanya untuk dua warna: biru dan hijau.

Manusia yang mendapatkan informasi hanya dari kerucut biru dan hijau, dianggap buta warna dan tidak dapat membedakan antara warna merah dan hijau. Hal yang sama mungkin berlaku untuk hewan dikromatik.

Baca Juga: Lima Kucing Terbesar yang Hidup di Alam Liar: Harimau hingga Puma

Para mamalia darat seperti rusa adalah mangsa utama harimau, dan penglihatan dikromatik mereka berarti mereka tidak melihat pemangsa sebagai oranye. Mereka melihatnya sebagai hijau. Itu membuat harimau lebih sulit dikenali karena berkeliaran di balik semak atau berjongkok di rerumputan.

Meskipun harimau hijau mungkin akan lebih sulit dikenali, terutama oleh kita yang memiliki penglihatan trikromatik, evolusi tidak bekerja pada harimau sehingga membuat bulu-bulu mereka menjadi hijau.

John Fennell, dosen penginderaan hewan dan biometrik di Bristol Veterinary School di Inggris, mengatakan bahwa sejauh pengetahuannya, tidak ada hewan berbulu hijau.

Fennell telah menggunakan kecerdasan buatan untuk menentukan warna yang ideal dan pola yang ideal untuk bersembunyi di berbagai lingkungan. Pada tahun 2018, studinya didemonstrasikan pada program BBC One bertajuk "Animals Behaving Badly."

"Kami meminta presenter melakukan semacam eksperimen sederhana untuk menggambarkan seberapa efektif kamuflase tertentu jika Anda seorang dikromat," kata Fennell seperti dilansir Live Science.

"Ada sebuah gambar dalam warna trikromat, jadi gambar warna normal, dan dia memakai kacamata dikromatik, yang membuatnya buta warna. Dan kami membandingkan dia yang memakai kacamata dan mencoba menemukan harimau dalam gambar dengan menggunakan satu set dengan kacamata dan dengan melepas satu set kacamata tersebut." Butuh waktu lebih lama bagi presenter itu untuk menemukan harimau saat mengenakan kacamata dikromatik.

Fennell mengatakan bahwa memang evolusi cenderung menyukai sifat-sifat yang membantu suatu spesies bertahan hidup. "Tetapi tampaknya tidak ada tekanan evolusi, terutama untuk rusa, yang merupakan mangsa utama harimau, untuk menjadi trikromatik. Itu mungkin karena harimau juga tidak tahu oranye karena ia (harimau) juga dikromat."

Baca Juga: Melihat Harimau Berkantung Terakhir Sebelum Dinyatakan Punah