Benarkah Ganja Bantu Sembuhkan Penyakit Alzheimer? Ini Kata Ahli

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 16 Februari 2022 | 13:00 WIB
Ganja. (Medical News Today)

Nationalgeographic.co.id—Bisakah merokok ganja mencegah hilangnya memori yang terkait dengan penuaan normal atau penyakit Alzheimer? Sejatinya, konsep ganja dalam medis bukanlah hal baru.

Dalam sebuah buku farmasi Cina, yang ditulis sekitar 2737 SM yang mungkin menjadi buku pertama yang menyebutkan bahwa ganja digunakan untuk pengobatan asam urat, rematik, malaria, sembelit, dan (ironisnya) linglung. 

Jadi apa yang dilakukan ganja di otak? Sebagai informasi, ganja menghasilkan beberapa perubahan perilaku rangsang, termasuk euforia, tetapi umumnya tidak dianggap sebagai stimulan. Dikutip Pschology Today, ganja juga dapat menghasilkan beberapa efek sedatif tetapi tidak sejauh barbiturat atau alkohol. Ganja menghasilkan efek analgesik ringan (pereda nyeri) juga, tetapi tindakan ini tidak terkait secara farmakologis dengan efek penghilang rasa sakit dari opiat atau aspirin.

Akhirnya, ganja menghasilkan halusinasi pada dosis tinggi, tetapi strukturnya tidak menyerupai LSD atau halusinogen lainnya. Jadi, efek ganja pada tubuh dan otak kita sangat kompleks. Bagaimana cara mencapai efek ini dan apakah mereka bermanfaat? Bahan kimia yang terkandung dalam tanaman ganja melintasi penghalang darah-otak dan mengikat reseptor untuk sistem neurotransmiter ganja endogen otak sendiri. Jika ini tidak benar, maka tanaman ganja akan populer hanya untuk digunakan dalam pembuatan tali, kertas, dan kain.

Senyawa ganja endogen pertama yang ditemukan di otak disebut anandamide, dari kata Sansekerta ananda yang berarti "kebahagiaan." Anandamide berinteraksi dengan protein reseptor spesifik untuk mempengaruhi fungsi otak. Banyaknya reseptor ini memberikan indikasi pentingnya sistem endogen dalam pengaturan fungsi normal otak. Penyelidikan baru-baru ini juga menunjukkan bahwa merangsang reseptor ganja otak dapat menawarkan perlindungan dari konsekuensi stroke, nyeri kronis, dan peradangan saraf.

Anehnya, hal tersebut juga dapat melindungi terhadap beberapa aspek kehilangan memori terkait usia. Biasanya, kita tidak memandang ganja sebagai hal yang baik untuk otak kita dan tentu saja bukan untuk membuat kenangan. Bagaimana obat yang jelas-jelas merusak ingatan sementara orang-orang di bawah pengaruhnya dapat melindungi otak mereka dari konsekuensi penuaan?

Baca Juga: Ekstrak Ganja pada Zaman Kuno Mampu Sembuhkan Penyakit Sihir

Jawabannya kemungkinan besar berkaitan dengan cara kerja otak tua dan muda serta serangkaian perubahan kimia otak yang berkaitan dengan usia. Ketika kita masih muda, merangsang reseptor mariyuana di otak mengganggu pembuatan ingatan. Namun, di kemudian hari, otak secara bertahap menunjukkan peningkatan bukti peradangan dan penurunan dramatis dalam produksi neuron baru, yang disebut neurogenesis, yang penting untuk membuat ingatan baru.

Penelitian di laboratorium telah menunjukkan bahwa merangsang reseptor ganja otak dapat menawarkan perlindungan dengan mengurangi peradangan otak dan dengan memulihkan neurogenesis. Jadi, di kemudian hari, ganja sebenarnya bisa membantu otak Anda, bukan membahayakannya.

Dr. Yannick Marchalant, asal Prancis menciptakan moto "mengisap sudah cukup" karena tampaknya hanya satu isapan ganja setiap hari yang diperlukan untuk menghasilkan manfaat yang signifikan. Tantangan bagi ahli farmakologi di masa depan adalah mengisolasi efek menguntungkan dari tanaman ganja dari efek psikoaktifnya.