Kedua Kalinya Sebuah Tsunami Menyebar ke Tiga Samudra, Kok Bisa?

By Utomo Priyambodo, Rabu, 16 Februari 2022 | 14:00 WIB
Tsunami yang menyebar ke tiga samudra. (NOAA Center for Tsunami Research)

Temuan hasil studi baru yang telah terbit di jurnal Geophysical Research Letters ini menunjukkan bahwa sistem peringatan gempa dan tsunami kita perlu diperbarui. Jika kita ingin memperingatkan masyarakat pesisir tentang kejadian serupa, maka sistem kita perlu membaca yang tersembunyi di dalam data untuk melihat gempa yang lebih besar.

"Sulit untuk menemukan gempa kedua karena terkubur di gempa pertama," kata Jia.

 

"Sangat jarang terjadi gempa bumi kompleks seperti ini... Dan jika kita tidak menggunakan dataset yang tepat, kita tidak dapat benar-benar melihat apa yang tersembunyi di dalamnya."

Judith Hubbard, ahli geologi yang bekerja untuk Earth Observatory of Singapore dan yang tidak terlibat dalam studi terbaru ini, mengatakan dia bersyukur bahwa orang-orang lain telah menggali data tsunami tak terduga itu untuk lebih memahami dari mana asalnya.

"Dengan gempa bumi yang kompleks ini, gempa terjadi dan kita berpikir, 'Oh, itu tidak terlalu besar, kami tidak perlu khawatir.' Kemudian tsunami menerjang dan menyebabkan banyak kerusakan," kata Hubbard.

"Studi ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana kita dapat memahami bagaimana peristiwa ini bekerja, dan bagaimana kita dapat mendeteksinya lebih cepat sehingga kita dapat memiliki lebih banyak tanda peringatan di masa depan."

Baca Juga: Penemuan Perdana Kerangka Korban Tsunami Akibat Letusan Thera di Turki