Dikabarkan, ada pertemuan pergerakan politik dari Belanda dan Indonesia pada 1292 di Berlin, Jerman. Di antara perwakilan itu ada Mohammad Hatta yang merupakan anarkis dari Perhimpunan Indonesia, dan menyertakan Abdoel Rivai.
Baca Juga: Mohammad Hatta Meluruskan Kontroversi Peristiwa Rengasdengklok 1945
Baca Juga: Awal Mula Pemberontakan Buruh Tambang Batu Bara Sawahlunto 1927
"Gerakan ini tidak dimpimpin dari Moskow, tetapi dari Berlin, oleh anggota komunis Jerman Reichstag Willy Münzenberg, yang dibantu oleh Dr. Rivai dan Mohamed Hatta," tulis laporan itu, tetapi Frisart skeptis pada pernyataan itu.
"Rivai dan Hatta di tempat komunis? Kedengarannya tidak terlalu mungkin. Nyatanya, tidak ada pemberontakan komunis di Hindia pada tahun 1929," tulisnya.
Meski demikian, hubungan Rivai dengan Hatta betul adanya. Diketahui, ketika dia sempat menetap di Belanda, ia pernah menjadi mentor untuk beberapa pemuda Indonesia yang kelak menjadi tokoh pergerakan seperti Mohammad Hatta dan Ali Sastroamidjojo, yang sedang studi di sana.
Rivai baru kembali ke tanah air pada 1932 di Batavia. Dia memiliki penyakit yang perlahan memakan fisiknya yang kian menua. Masa tuanya diisi dengan membuka praktik pengobatan di Tanah Abang, kemudian menyendiri di Bandung hingga wafat pada 16 Oktober 1937 pada usia 66 tahun.