Musik sebagai Alternatif Terapi Pasien Penyandang Tekanan Darah Tinggi

By Ratu Haiu Dianee, Rabu, 23 Februari 2022 | 12:00 WIB
Setelah dia lulus dari jurusan musik klasik dari sebuah universitas elite di Pyongyang, Kim Cheol-wo (Bayu Dwi Mardana)

Tertulis juga pada buku Stop! Hipertensi bahwa dengan mendengarkan musik klasik, sistem limbik pada otak akan teraktivasi. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi rileks dan tekanan darah menurun. Selain itu, alunan pada musik dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul Nitrat Oksida. Dimana molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah.

Terapi musik klasik ini merupakan teknik yang mudah untuk dilakukan oleh orang-orang karena efeknya yang merupakan pilihan alternatif untuk mencapai keadaan rileks. Dimana keadaan rileks ini dapat mengurangi stres dan depresi yang dialami.

Pastinya, dalam terapi musik ini hanya berlaku dengan mendengarkan musik instrumental yang bertempo lambat seperti Air On the G String karya J.S. Bach, Liebestraume karya Franz Liszt, dan The Swan karya Saint Saens.