Siklus Air Eksotis dan Awan Logam Ada di Planet 'Jupiter Panas' Ini

By Wawan Setiawan, Kamis, 24 Februari 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi dari planet ekstrasurya WASP-121 b yang dijuluki sebagai ‘Jupiter Panas’. (Mikal-Evans)

"Kami melihat fitur air ini dan memetakan bagaimana perubahannya di berbagai bagian orbit planet," kata Mikal-Evans. "Itu mengodekan informasi tentang apa yang dilakukan suhu atmosfer planet sebagai fungsi ketinggian."

Baca Juga: 'Jupiter Terpanas' Ini Miliki Orbit Terpendek dari Semua Raksasa Gas

Baca Juga: Astronom Mengukur Jumlah Karbon dan Oksigen di Atmosfer Jupiter Panas

Baca Juga: Ketika Matahari Padam, Manusia Sebaiknya Pindah ke Bulan Jupiter

Tim tidak mendeteksi aluminium dan titanium di atmosfer planet. Mereka diperkirakan telah mengembun dan menghujani lapisan atmosfer yang lebih dalam, tidak dapat diakses untuk pengamatan. Hujan ini tidak seperti yang diketahui di Tata Surya.

“Meskipun ditemukannya ribuan planet ekstrasurya, kami hanya dapat mempelajari atmosfer sebagian kecil saja karena sifat menantang pengamatan dari planet. Sejauh ini, sebagian besar pengukuran telah memberikan informasi yang terbatas, seperti rincian dasar tentang komposisi kimia ataupun suhu rata-rata di subkawasan atmosfer tertentu.” jelas Mikal-Evans.

Wakeford menambahkan, “Teleskop Luar Angkasa Hubble berada di orbit rendah Bumi mengelilingi Bumi setiap 90 menit sekali. Untuk program ini, kami merancangnya sehingga kami akan menunjuk pada target yang sama untuk 26 orbit Hubble berturut-turut, itu adalah pengaturan yang sangat menantang, tetapi ini telah memberi kami wawasan yang luar biasa tentang atmosfer WASP-121 b.”

Para astronom juga telah memesan waktu di Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk mengamati WASP-121b akhir tahun ini, dan berharap dapat memetakan perubahan tidak hanya pada uap air tetapi juga karbon monoksida, yang menurut para ilmuwan seharusnya berada di atmosfer.

"Itu akan menjadi pertama kalinya kami dapat mengukur molekul pembawa karbon di atmosfer planet ini. Jumlah karbon dan oksigen di atmosfer memberikan petunjuk di mana jenis planet ini terbentuk." pungkas Mikal-Evans.