Romanisasi: Asimilasi Budaya Faktor Langgengnya Peradaban Romawi

By Galih Pranata, Sabtu, 26 Februari 2022 | 11:00 WIB
Kekaisaran Romawi (Pinterest)

Nationalgeographic.co.id—Romanisasi merupakan sebuah istilah yang mengacu pada penyebaran budaya Romawi dan bahasa Latin di daerah-daerah yang ditaklukkan oleh Romawi.

"Proses Romanisasi memiliki pengaruh dominan pada bentuk Peradaban Barat," tulis Imperium Romanum dalam artikel berjudul "Romanization", dipublikasikan pada tahun 2019.

Romanisasi memainkan peran penting dalam kehidupan setiap penduduk karena identifikasi dengan negara Romawi dapat memfasilitasi karir dan kehidupan itu sendiri.

Bangsa Romawi tidak pernah memaksakan budaya mereka tersebar secara paksa, dan merupakan tindakan yang permisif dan sukarela. Penganiayaan terhadap orang Kristen dan Yahudi dapat dianggap sebagai pengecualian di sini.

Bahasa Latin digunakan di Kekaisaran Romawi yang merupakan bahasa baru, dan pada saat yang sama sangat menarik banyak orang yang mengenalnya, sehingga menjadi bahasa asli orang Romawi yang cepat tersebar.

Baca Juga: Cara Orang Romawi Bawa Hewan Buas Ke Colosseum, Ini Penjelasannya

Seiring dengan meluasnya perkembangan wilayah negara Romawi, ruang lingkup bahasa Latin juga meningkat. "Saat itu, dalam waktu singkat, bahasa Latin menjadi bahasa kedua (setelah Yunani) di kawasan Mediterania," imbuhnya.

Unsur romanisasi juga merupakan kebijakan pemberian hak-hak sipil. Perolehan gelar ini memberikan kesempatan bagi rakyat sipil untuk promosi status sosialnya ke status berkuda dan kemudian menjadi senator (berlaku di wilayah yang terpengaruh kekuasaan Romawi).

"Pada tahun 212 M, kaisar Romawi Caracalla memberikan kewarganegaraan kepada semua penduduk bebas Kekaisaran," jelasnya.

Periode Kekaisaran adalah waktu ketika terjadi peningkatan romanisasi pada daerah-daerah yang baru ditaklukkan. Semakin banyak budaya lokal yang mulai berasimilasi dengan kebudayaan Romawi.

Italia Utara menjadi saksi, sebagai negara yang pertama kali mengalami proses Romanisasi. Jangkauan budaya Romawi, bagaimanapun, dikembangkan secara intensif akibat terjadinya Perang Punisia.

Baca Juga: Jenis-Jenis Gladiator dalam Pertarungan Mematikan Romawi Kuno