Meteorit Chelyabinsk Rusia Mungkin Bagian Benda Penumbuk Bumi Purba

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 1 Maret 2022 | 10:00 WIB
Tumbukan yang dialami Theia, planet purba Bumi, mengakibatkan terbentuknya Bulan. Mungkinkah meteor Chelyabinsk adalah serpihan benda penumbuknya? (Mark Garlick/Science Photo Library)

Walton dan tim mencatat bagaimana mineral fosfat meteorit Chelyabinsk dibedah ke berbagai tingkat untuk mengumpulkan sejarahnya, dalam penanggalan uranium-leadnya.

"Fosfat di sebagian besar meteorit primitif adalah target yang menarik untuk mengetahui peristiwa luar biasa yang dialami meteorit pada tubuh induknya," ujar Sen Hu, tim penelitian yang merupakan doktor di Institute of Geology and Geophysics, Chinese Academy of Sciences, Beijing, Tiongkok, dikutip dari Eurekalert.

Baca Juga: Dijadikan Pengganjal Pintu, Meteorit Ini Ternyata Seharga 1,5 Miliar

Baca Juga: Astronom Konfirmasi Asteroid Berdiameter 1 Kilometer Dalam Orbit Bumi

Baca Juga: Hujan Asteroid yang Konsisten berada di Balik Pembentukan Kawah Mars

 

Ternyata, meteorit ini telah mengalami dua kali tumbukan, berdasarkan penanggalan yang dihasilkan. Pertama, tabrakan terjadi sekitar 4,5 miliar tahun silam, sesuai dengan masa proses pembentukan tata surya. Kedua, usianya lebih muda yang terjadi pada 50 juta tahun yang lalu. 

Kendati demikian, para peneliti mencatat, kondisi usia ini tidak begitu jelas seperti "lukisan yang memudar dari waktu ke waktu." Tabrakan-tabrakan lainnya yang terjadi meburamkan gambaran tentang tumbukan yang sangat penting untuk dicatat, dan menimbulkan ketidakpastian kesimpulan.

Walton dan tim percaya, kemungkinan tumbukan ini yang menyebabkannya terpisah dari batuan induknya yang lebih besar, yang selanjutnya melayang menuju ke Bumi.

Kristal fosfat pada meteorit Chelyabinsk yang diperkirakan asalnya adalah induk pembentuk bulan yang menabrak bumi miliaran tahun silam. (Craig Walton/University of Cambridge)

Pada usia tumbukan yang tertua, ada banyak bukti sebelumnya yang memiliki kekuatan tinggi untuk menghancurkan batu di ruang angkasa sekitar 4,48 miliar hingga 4,44 miliar tahun yang lalu.

Kerangka waktu ini penting, catat para peneliti, karena bisa bertepatan dengan dua periode pembentukan utama yang terpisah dalam sejarah tata surya, yakni pembentukan planet-planet besar atau tabrakan kuno yang diyakini menyebabkan bumi purba terhantam untuk membentuk bulan.

Para peneliti memperkirakan, induk meteorit ini adalah benda yang menabrak bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Tabrakan ini menyebabkan banyak material bumi purba ke luar angkasa, yang selanjutnya bergabung untuk membentuk bulan.

"Fakta bahwa semua asteroid ini mencatat pencairan intens saat ini mungkin menunjukan pembentukan ulang tata surya, baik yang dihasilkan dari pembentuka bumi-bulan atau mungkin pergerakan orbit planet-planet raksasa (Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus)," terang Walton di Live Science.

Walau penyelidikan ini memiliki cara yang baru, teknik ini bisa digunakan untuk penelitian serupa. Tetapi terkait hal bulan di masa lalu, Walton dan tim berencana meninjau kembali waktu pembentukan bulan supaya memiliki banyak jawaban untuk mengisi celah misteri sejarahnya yang menarik dikulik.