Catatan Sejarawan Kuno yang Ungkap Penghinaan Persia Pada Romawi

By Galih Pranata, Minggu, 27 Februari 2022 | 15:00 WIB
Lucius Caecilius Firmianus Lactantius (hidup sekitar tahun 240 – 320 M). (Wikimedia Commons)

Terlihat di tengah (bawah) Valerianus menjadi alas pijakan Raja Shapur dalam lukisan karya Hans Holbein. (Hans Holbein / Wikimedia Commons)

Setelah berkali-kali dipertontonkan dan dipermalukan, Kaisar Valerian akhirnya dieksekusi. Tidak ada yang lebih buruk daripada menuangkan emas cair di atas kepala seseorang, seperti yang digambarkan dalam Game of Thrones di season pertamanya. 

Baca Juga: Pertempuran Hutan Teutoburg, Kekalahan Romawi 'Ditusuk dari Belakang'

Sadisnya lagi, itulah yang sebenarnya terjadi kepada Valerian ketika Raja Shapur I mulai bosan menghinanya. Bahkan, yang lebih nahas, setelah kematian mengerikan Valerian, putranya dibunuh oleh pasukannya sendiri.

Di pertengahan abad ketiga, lebih dari selusin kaisar Romawi terbunuh atau mati dalam pertempuran.

Kisah-kisah yang menyayat dan menghinakan bagi Romawi sebagian besar dituliskan oleh Lactantius. Tentunya, sekeras mungkin bangsa Romawi ingin melupakannya. Sebaliknya, catatan kuno Lactantius telah menjerumuskan kenangan kelam bagi Romawi yang memprovokasi adanya perspektif anti-Persia.