Kusir lain Bernama Scorpius juga memiliki karir hebat. Sayangnya, ia menabrak tiang akhir dan karirnya berakhir dengan cepat di akhir abad ke-1 M.
Baca Juga: Akibat Kegilaannya, Kaisar Romawi Caligula Mati dengan Tragis
Baca Juga: Catatan Sejarawan Kuno yang Ungkap Penghinaan Persia Pada Romawi
Baca Juga: Mengapa Masyarakat Romawi Kuno Menggemari Olahraga Berdarah?
Tingkah polah para penggemar fanatik
Setiap tim memiliki penggemar fanatiknya masing-masing. Untuk membela tim pujaannya, mereka menyebarkan berita bohong tentang kusir lawan. Misalnya, kusir dari tim merah meracuni kusir atau kuda lain agar gagal bertanding.
Pada tahun 390 M, seorang kusir dari salah satu tim di Tesalonika melakukan pelecehan seksual terhadap seorang jenderal Romawi. Ia kemudian ditangkap. Ketika kabar tersebar, para pendukung fanatiknya memberontak, menghukum mati jenderal, dan mengeluarkan kusir dari penjara. Kabarnya, mereka bahkan membakar pusat kota Tesalonika.
Pada akhirnya, kaisar harus mengirimkan pasukan, yang mengakibatkan 7.000 orang tewas dalam kekacauan yang terjadi.
Tidak jarang, para penggemar fanatik ini mengirimkan kutukan pada kuda dan kusir dari tim lain. Kutukan itu berbunyi demikian:
“Saya memanggilmu, oh Iblis, untuk memohon mulai jam ini, hari ini, saat ini, Engkau menyiksa dan membunuh kuda-kuda dari faksi hijau dan putih. Juga bunuh dan hancurkan sepenuhnya Calrice, Felix, Primulus, dan Romanus. Jangan tinggalkan napas di tubuh mereka.”