Sempat Dikira Lubang Hitam Terdekat, Ternyata Ada 'Bintang Vampir'

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 4 Maret 2022 | 10:00 WIB
Ilustrasi HR 6819. Orbitnya yang aneh membuat para astronom mengira ada pengaruh lubang hitam di antara dua objek. Ternyata salah satunya menjadi 'bintang vampir'. (L. Calçada/ESO)

Perbedaan penelitiannya terletak pada kedua skenario terkait ruang. Tiga objek yang terdiri lubang hitam yang tidak terlihat, bintang deret utama yang terang, dan bintang Be yang bersinar, memiliki jarak yang membuatnya terlihat dua objek sinar yang terpisah cukup baik.

Itu akan terjadi apa bila dalam sistem itu terdapat tiga objek. Sedangkan jika hanya ada dua objek, maka hanya perlu dipisahkan oleh sebagian kecil dari jarak itu.

Gambaran lokasi HR 6819 (lingkaran merah) yang bisa dilihat di langit belahan selatan bumi pada rasi Telescopium. Anda bisa melihatnya dengan mata telanjang ketika langit sedang cerah-cerahnya. (ESO, IAU and Sky & Telescope)

"Kami telah mencapai batas data yang ada, jadi kami harus beralih ke strategi pengamtan yang berbeda untuk memutuskan antara dua skenario yang diusulkan oleh kedua tim," kata Frost, dikutip dari siaran pers ESO. "Apa yang memungkinkan kami untuk dilakukan oleh dua kumpulan data ini adalah membedakan antara dua [skenario]."

Maka, para peneliti menggunakan Very Large Telescope (VLT) milik ESO, spektroskopi yang lebih rinci di Chili, dan Very Large Telescope Interferometer (VLTI) , yang dapat mengukur posisi dengan sangat tepat. Tetapi mereka tidak mengamati apa pun pada orbit yang lebar, karena mengesampingkan skenario yang menyatakan adanya lubang hitam di dalam sistem.

Berdasarkan pengggunaan VLT, mereka tidak menemukan adanya objek bersinar terang pada jarak yang lebih luas sekitar 100 miliarkdetik (satuan pengukuran astronomi untuk seperseribu arkdetik). Laporan VLTI juga mengonfirmasi dengan mengungkapkan bahwa bintang-bintang jaraknya berdekatan satu sama lain hanya dalam satu miliarkdetik.

Baca Juga: Para Astronom Temukan Lubang Hitam Terdekat dari Bumi, Seperti Apa?

Baca Juga: Para Astronom Menemukan Lubang Hitam yang Berbeda dari Lainnya

 

Artinya, para peneliti menyimpulkan, tidak ada lubang hitam di sana melainkan hanya dua bintang. Tetapi, kedua bintang ini ternyata menjalin hubungan yang tidak biasa karena ternyata mendekati masa senjanya. Masa senja atau masa penyusutan ini membuatnya mengisap atmosfer pasangannya seolah "vampir kosmik".

"Ini membuat temuan kami untuk HR 6819 sangat menarik, karena menyajikan kandidat sempurna untuk mempelajari bagaimana vampirisme ini memengaruhi evolusi bintang masif, dan pada gilirannya pembentukan fenomena terkaitnya termasuk gelombang gravitasi dan ledakan supernova yang dahsyat," Frost berpendapat.

Pemahaman evolusi bintang semacam itu dapat membantu para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana bintang menjadi bintang neutron, atau menghasilkan peristiwa gelombang gravitasi.

"Kami pikir [HR 6819] adalah tahap evolusi yang sangat langka dari sistem biner," lanjutnya di New Scientist. "Interaksi biner antara bintang-bintang ini memiliki potensi untuk sepenuhnya mengubah evolusi mereka."