Septimius Severus: Bagaimana Orang Afrika Bisa Menjadi Kaisar Romawi?

By Utomo Priyambodo, Selasa, 8 Maret 2022 | 10:00 WIB
Septimius Severus, orang Afrika pertama yang jadi Kaisar Romawi. (Vagge arcimboldo/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Sejarah mencatat Septimius Severus adalah orang Afrika pertama yang menjabat sebagai Kaisar Romawi. Dengan haus akan kekuasaan, ia memerintah Kekaisaran Romawi hampir 2.000 tahun yang lalu, mendeklarasikan dirinya sebagai Kaisar setelah Pertempuran Lugdunum yang definitif pada tahun 197 Masehi.

Terobsesi dengan mimpi mendirikan Dinasti Severn, di akhir hidupnya ia memimpin invasi mengerikan ke Kaledonia (Skotlandia modern), berbaris ke utara Tembok Hadrian yang terkenal dengan pasukan besar dalam upayanya untuk menyatukan pulau Britania di bawah Romawi. Dia akhirnya meninggal di York, setelah gagal mencapai tujuannya dan dikhianati oleh putranya sendiri Caracalla.

Septimius Severus dilahirkan dalam keluarga terkemuka dan kaya dari raja minyak zaitun di Leptis Magna, di tempat yang sekarang menjadi wilayah Libya, pada tahun 145 Masehi. Para pengunjung peninggalan Romawi di Leptis Magna dapat mengagumi Lengkungan Septimius Severus (Arch of Septimius Severus) yang masih berdiri sampai sekarang dan merupakan monumen yang dilindungi UNESCO.

Rasa lapar Severius untuk sukses membawanya dari Afrika ke Roma pada tahun 161. Di Roma, kenalannya memberinya akses ke jajaran senator yang kuat.

Dilansir Ancient Origins, orang yang telah berbicara dan merekomendasikan Septimius Severus kepada Kaisar Romawi saat itu, Marcus Aurelius, adalah kerabatnya yang bernama Gaius Septimius Severus. Gaius langsung merekomendasikan Severus ke Kaisaran Romawi ketika Severus pertama kali tiba di Roma.

Severus naik dengan cepat melalui berbagai jabatan negara, yang dikenal sebagai cursus honorum. Pada tahun 170 ia memperoleh kekuatan politik yang diinginkannya dengan diterima di Senat. Dia diangkat sebagai Legatus, posisi senior dalam Legiun Romawi.

Paccia Marciana, istri pertama Severus, juga berasal dari kota yang sama, Leptis Magna. Pernikahan mereka berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun, sampai Marciana tiba-tiba meninggal pada tahun 186 karena sebab yang wajar.

Septimius Severus adalah orang yang percaya pada seni astrologi dan sangat berhati-hati untuk mengikuti setiap pertanda dari dunia roh. Setelah mendengar ramalan, Septimius Severus menikahi Julia Domna pada tahun 187, seorang bangsawan kaya yang lahir di Emesa di Suriah, saat menjabat sebagai Gubernur Romawi di Gaul di kota yang sekarang dikenal sebagai Lyon di Prancis. Bersama-sama mereka memiliki dua putra, Caracalla dan Geta, yang meyakinkan Severus tentang awal Dinasti Severn.

Merebut Kekuasaan dan Menjadi Kaisar Romawi

Pada tahun 191 Kaisar Romawi Commodus menunjuk Septimius Severus untuk menjabat sebagai Gubernur Pannonia Superior yang terletak di sepanjang perbatasan dengan Sungai Danube. Namun, tahun berikutnya Commodus sendiri dibunuh dan penggantinya, Publius Helvius Pertinax, menjadi kaisar berikutnya. Masa pemerintahan Pertinax hanya berlangsung 86 hari sebelum dia dibunuh oleh Praetorian Guard pada tahun 193.

Tahun berikutnya kemudian tercatat dalam sejarah sebagai "Tahun Lima Kaisar". Pada periode ini ada lima orang yang mengklaim gelar Kaisar Romawi, termasuk Severus.

Severus mengamankan kekuasaannya pada Pertempuran Lugdunum yang terjadi pada Februari 197, melawan Clodius Albinus, salah satu saingannya. Dalam pertempuran terbesar dalam sejarah Romawi ini, dengan total 150.000 prajurit, Severus mendapatkan reputasinya sebagai prajurit yang kejam setelah membantai para pemberontak dalam kemenangan yang luar biasa.