Selidik CT Scan Sosok Mumi 'Putri Duyung' Berusia 300 Tahun di Jepang

By Utomo Priyambodo, Jumat, 11 Maret 2022 | 13:00 WIB
Mumi 'putri duyung' berusia 300 tahun telah menjadi berita utama di Jepang dan kini sedang diteliti, termasuk dengan menggunakan CT Scan.
Mumi 'putri duyung' berusia 300 tahun telah menjadi berita utama di Jepang dan kini sedang diteliti, termasuk dengan menggunakan CT Scan. (Kinoshita Hiroshi via Pen News)

Baca Juga: Arkeolog Singkap Kenapa Sebagian Mumi Hewan di Mesir Tidak Ada Isinya?

  

Jika sisik putri duyung bisa mengatasi pandemi, siapakah yang masih membutuhkan masker dan jaga jarak sosial?

"Tentu saja, menurutku itu bukan putri duyung sungguhan," ujar Hiroshi Kinoshita dengan cepat memberi tahu pers.

Cerita rakyat mengingatkan bahwa legenda putri duyung sangat populer di seluruh dunia. Dia menyimpulkan bahwa mumi "putri duyung" itu mungkin diproduksi di beberapa titik selama periode Edo Jepang antara 1603 hingga 1867, dari bagian-bagian "binatang hidup".

Diharapkan CT scan dan tes DNA akan menunjukkan bahwa itu dibuat "untuk ekspor ke Eropa, atau untuk tontonan di Jepang."

Para ilmuwan Jepang yang sedang memeriksa mumi putri duyung itu akan mempublikasikan hasil penelitian mereka akhir tahun ini. Namun dari komposisi organiknya, mumi tersebut diperkirakan akan serupa "putri duyung" yang dipamerkan oleh P. T. Barnum pada pertengahan abad ke-19 di Museum Amerika-nya di New York.

Mumi tersebut diduga merupakan ikan yang ditangkap di lepas pantai Fiji, dan kemudian dijual ke Amerika oleh para pelaut Jepang. Barnum, diduga, kemudian menjahit kepala dan tubuh monyet ke punggung ikan tersebut.