Baca Juga: Sepatu Anak Zaman Romawi Kuno Menunjukkan Status Sosial Keluarganya
Baca Juga: Mengenal Ragam Toga dan Stola, Pakaian Khas Orang Romawi Kuno
Baca Juga: Marcus Cocceius Nerva, Kaisar Romawi Tua yang Sukses di Saat Krisis
"Terlepas dari keberhasilan pemerintahannya, Servius tidak menemui akhir yang bahagia. Meskipun Servius berusaha untuk menghindari nasib raja sebelumnya, Tarquinius (yang dibunuh) dengan menikahi putri-putrinya dengan putra-putra pendahulunya," terusnya.
"Sungguh ironis bahwa persatuan mereka (putri dan putra pendahulunya) akan menjadi penyebab kematiannya ...," catat Livy dalam tulisan Wu.
Awalnya putri bungsu Servius yang ambisius, Tullia menikah dengan Arruns yang lebih lembut, sementara Tullia yang lebih tua menikah dengan Lucius. Namun, sifat ambisius yang sama dari Tullia dan Lucius yang lebih muda, menyatukan mereka.
Setelah membunuh saudara kandung mereka masing-masing, pasangan itu segera menikah, dan mulai merencanakan kematian dan kejatuhan Servius.
Menurut catatan Livy, Tullia dan Tarquinius menyuap para senator, dan mengatur agar orang-orang bersenjata hadir ketika Servius tiba di gedung senat.
Pada akhirnya, setelah 44 tahun memerintah, Servius dibunuh oleh putrinya yang berkhianat, Tullia dan menantunya Tarquinius Superbus, pewaris takhta.
Alasan pembunuhan berencana itu terjadi karena Servius yang lebih menyukai kelas bawah Roma daripada orang kaya, sehingga menimbulkan kecemburuan bagi keluarga bangsawan Roma.