Trik Jitu Para Lelaki Era Victoria Untuk Mendapat Pacar Dengan Cepat

By Agnes Angelros Nevio, Rabu, 23 Maret 2022 | 11:00 WIB
Seorang pria muda mencoba merayu seorang wanita di hadapan pendampingnya ()

Nationalgeographic.co.id—Jauh sebelum situs kencan daring dan media sosial sepopuler hari ini, pria dan wanita lajang memiliki terobosan dengan permainan kencan. Kartu rayuan yang juga dikenal sebagai “kartu undangan” atau “kartu pendamping”, digunakan oleh pria sebagai sarana yang kurang formal untuk memperkenalkan diri kepada wanita.

Kartu rayuan menjadi populer selama era Victoria ketika wanita tidak bisa pergi keluar tanpa pendamping yang mengawasi mereka. Para pria muda mulai menggunakan kartu itu sebagai cara untuk mendekati wanita yang mereka sukai secara diam-diam.

Kartu rayuan itu bersifat perkenalan, dan tidak ada hal serius yang melekat padanya saat diberikan kepada para wanita. Mereka hanya digunakan untuk memecahkan kebekuan (ice breaker).

Dengan menggunakan kartu, orang-orang muda telah mengadopsi taktik baru untuk mengenal satu sama lain, selain aturan interaksi yang ketat dan formalitas yang tidak perlu yang ada pada saat itu.

Sambil memberikan representasi tentang bagaimana orang-orang main mata di tahun 1880-an, Jessica Roy bertanya di The Cut:

“Bayangkan jika Anda mencetak bio Tinder Anda di kartu nama dan kemudian mulai memberikannya kepada orang asing secara acak”.

Apa itu kartu rayuan?

Kartu rayuan sederhana ()

Kartu godaan adalah kartu cetak bertajuk lucu yang dicetak para pria dan diberikan kepada wanita mana pun yang mereka anggap menarik. Biasanya ada pesan singkat tertulis di atasnya, di samping ilustrasi sederhana. Karena rayuan yang lucu dan niat genit di baliknya, penerima kartu tidak diharapkan untuk menganggapnya serius.

Dalam kartu-kartu yang didekorasi dengan hati-hati ini, ada permintaan khusus untuk mengunjungi rumah wanita itu atau sekadar mengantarnya pulang. Sementara beberapa kartu juga berisi nama dan potret pengirim, yang lain telah merangkum kode untuk bertukar pesan rahasia di depan umum.

Sebuah kartu kecil bertuliskan “May I. C. U. Home?” dapat dengan mudah diletakkan di telapak tangan seorang wanita muda. Ini adalah salah satu cara paling pasti bagi para bujangan dan wanita lajang yang memenuhi syarat untuk bertemu, tanpa harus melewati seluruh rintangan perkenalan formal. Itu juga merupakan cara yang sangat baik untuk menghindari pendamping, karena pria yang tertarik dapat menyelipkan kartu ke tangan wanita, sementara dia bisa menyembunyikannya di balik kipas atau sarung tangan setelah menerimanya.

Orang-orang menggunakan kartu rayuan untuk memulai pacaran dengan bercanda ()

Kartu ini berbunyi:“May I see you home?” ()

Beberapa kartu rayuan memberi ruang untuk penolakan dan pengembalian

Sementara banyak kartu berisi humor lembut, beberapa di antaranya memiliki peluang penolakan bawaan. Situs web Npr History memberikan contoh kartu yang memiliki kata tertulis di atasnya: "Can I have the pleasure of your company this evening?” bagian bawahnya juga bertuliskan: “If so, keep this card; if not, please return?".

Kartu Victoria yang dapat digunakan kembali ()

Beberapa wanita juga membuat untuk mereka dan menukarnya dengan calon pelamar pria mereka.

Setelah beberapa waktu, kartu rayuan menjadi kurang populer

Setelah waktu yang singkat, kartu rayuan menjadi kurang populer karena saat mereka berkencan semuanya gagal. Sementara mode lain yang lebih baru dan lebih efektif untuk mengalahkan aturan kencan Victoria yang kaku muncul, orang-orang muda tidak lagi melihat perlunya menyelundupkan kartu ke dalam telapak tangan dan saku.

Meskipun media sosial telah mengambil alih dan berkencan sangat berbeda dari sebelumnya, kartu Victoria cukup menawan. Mereka menunjukkan betapa orang-orang Victoria menghargai kerja cinta dan seberapa banyak usaha yang mereka lakukan untuk itu.