Nationalgeographic.co.id—Gambar cadas adalah istilah umum yang mengacu pada beberapa jenis kreasi, termasuk tanda jari yang tertinggal di permukaan batu berupa pahatan relief, figur dan simbol terukir.
Gambar cadas juga dapat berupa bentuk lukisan di gua-gua, tempat yang menggambarkan kehidupan prasejarah hidup dan berkisah di dalamnya.
Gambar cadas telah tercatat di Afrika , Amerika, Asia, Australia, dan Eropa. Gambar cadas di Leang Tedongnge di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengekalkan lukisan cadas tertua di dunia—usianya 45.500 tahun!
Contoh paling awal gambar cadas Eropa berasal dari sekitar 36.000 tahun yang lalu, tetapi baru sekitar 18.000 tahun yang lalu gambar cadas Eropa benar-benar berkembang.
"Saat itu adalah waktu setelah berakhirnya Gletser Terakhir (sekitar 22.000-19.000 tahun yang lalu) ketika kondisi iklim mulai membaik, setelah mencapai titik paling kritis dari Zaman Es," tulis Cristian Violatti kepada World History.
Violatti menulisnya dalam artikel yang berjudul The Meaning of European Upper Paleolithic Rock Art, dipublikasikan pada 10 Februari 2015.
Kebanyakan gambar cadas mulai berkembang di masa Paleolitikum, di mana kehidupan manusia prasejarah mulai mengomunikasikannya ke dalam bentuk seni lukis gua.
"Gambar cadas Paleolitikum adalah manifestasi dari sihir yang dirancang sebagai bantuan untuk berburu," imbuhnya.
Gambaran-gambaran di dinding berbatu dalam gua adalah bentuk ritus dari masyarakat prasejarah yang telah berkembang berabad-abad untuk berburu dan mengumpulkan pasokan makanan.
Kebanyakan ritual ini dilakukan oleh masyarakat Aborigin prasejarah yang berdiaspora di sejumlah wilayah di Australia.
Pelukisan gambar hewan-hewan nyatanya dipercaya bagi kelompok prasejarah untuk menjaga ekosistem hewan buruan agar terus tersedia bagi kelompok tersebut.