Ganggang Beracun yang Menciptakan Ketidakstabilan Peradaban Maya

By Galih Pranata, Rabu, 6 April 2022 | 10:00 WIB
Danau Amititlán di Guatemala Tengah yang dikelilingi perkampungan Maya. (Petrov/Flickr)

  

Baca Juga: Unik, Suku Maya Anggap Biji Kakao Jadi Hadiah Dewa dan Mata Uang

Baca Juga: Kota Tua Copán di Honduras, Menyimpan Sisa-Sisa Hegemoni Suku Maya

Baca Juga: Tikal, Kota Metropolis Super Kuno Maya yang Ditinggalkan Bangsanya

Baca Juga: Penemuan Situs Bawah Laut Peradaban Maya Tempat Produksi Garam

  

"Suku Maya khawatir tentang reservoir air yang terkontaminasi sejak tahun 200 SM," ungkap Liwy Grazioso, seorang arkeolog di Universidad de San Carlos de Guatemala kepada Scientific American.

Ilmuwan saat ini baru mulai memahami sejauh mana masalah kualitas air selama periode ketidakstabilan Maya.

"Kehadiran ganggang juga membuat sejumlah kekeringan di kota-kota tersebut," sambung Rebecca.

Bersama dengan penelitian tentang berkembangnya ganggang purba, Waters menambahkan, simpulan dari penelitian itu, bahwa "ganggang mulai menciptakan kasus tentang kualitas air dan kelayakan air yang menjadi penyebab penting dari stres lingkungan yang diderita para penduduk di sekitar Danau Amititlán."

Para ilmuwan juga mendapatkan pelajaran dari hasil risetnya. "Sejarah Danau Amititlán memberikan pengingat yang jelas untuk mengelola tanah serta air dengan hati-hati, untuk menghindari kerusakan ekosistem seperti yang terjadi di masa lalu," tutup Rebecca Dzombak.