Cara yang dilakukan Dash ini dikenal juga sebagai metode lingkaran India. "Saat ekuinoks, surveyor akan menemukan bahwa ujung bayangan berjalan dalam garis lurus dan hampir sempurna timur-barat," tulis Dash.
Dia juga menunjukkan bahwa tingkat kesalahan metode ini sedikit berlawanan arah jarum jam. Ini mirip dengan kesalahan kecil yang ditemukan pada penyelarasan piramida Khufu dan Khafre di Giza, dan piramida Merah di Dahshur.
Eksperimen Dash dilakukan di Connecticut, AS. Namun Dash mengatakan hal yang sama akan berlaku juga di Mesir.
Dash mengatakan semua orang Mesir kuno perlu menyelaraskan piramida saat hari cerah. Dia juga menambahkan bahwa orang-orang Mesir akan dapat menghitung ekuinoks musim gugur dengan menghitung 91 hari ke depan dari titik balik matahari musim panas.
Baca Juga: Berapa Orang yang Diperlukan untuk Membangun Piramida Agung Giza?
Baca Juga: Mengungkap Identitas Orang-Orang yang Membangun Piramida Mesir Kuno
Namun meskipun makalah studi Dash menunjukkan bahwa teknik ini dapat digunakan untuk menyelaraskan piramida, kita masih belum memiliki bukti kuat mengenai apa yang dulu sebenarnya terjadi.
"Orang-orang Mesir, sayangnya, meninggalkan sedikit petunjuk. Tidak ada dokumen teknik atau rencana arsitektur yang ditemukan yang memberikan penjelasan teknis yang menunjukkan bagaimana orang-orang Mesir kuno menyelaraskan kuil atau piramida mereka," tulis Dash.
Meskipun kita mungkin tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi, hipotesis ini membuat poin yang menarik. Temuan ini menunjukkan bahwa sesuatu yang sederhana seperti memetakan bayangan selama ekuinoks musim gugur bisa jadi cukup canggih untuk menyelaraskan beberapa struktur kuno yang paling dikenal manusia.