Astronom Mendeteksi Laser Galaksi Ultra Kuat 'Megamaser' Terjauh

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 9 April 2022 | 12:00 WIB
Galaksi induk Nkalakatha (Antara Archernar dan Aldebaran) dilihat dari Perth, Australia Barat. Jaraknya ~5 miliar tahun cahaya dan tidak terlihat dengan mata telanjang. (Glowacki et al.)

Nationalgeographic.co.id - Tim astronom internasional melaporkan penemuan laser galaksi ruang angkasa ultra kuat yang disebut 'megamaser'. Penemuan tersebut berdasarkan pengamatan menggunakan teleskop MeerKAT di Afrika Selatan. Megamaser adalah laser ultra-kuat yang dibuat dengan cahaya gelombang mikro.

Penemuan ini memecahkan rekor, merupakan magamaser terjauh dari jenisnya yang pernah terdeteksi berjarak sekitar lima miliar tahun cahaya ke Bumi. Temuan tersebut telah dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters dengan judul "LADUMA: Discovery of a luminous OH megamaser at z>0.5".

Cahaya dari megamaser telah menempuh jarak 58 ribu triliun triliun (58 diikuti oleh 21 nol) kilometer ke Bumi. Penemuan ini dilakukan oleh tim astronom internasional yang dipimpin oleh Dr Marcin Glowacki, yang sebelumnya bekerja di Inter-University Institute for Data Intensive Astronomy and the University of the Western Cape di Afrika Selatan.

Untuk diketahui, di alam semesta, OH megamaser (OHM) terdeteksi hampir secara eksklusif di galaksi bercahaya inframerah, dengan prevalensi yang meningkat dengan luminositas IR. Itu menunjukkan bahwa mereka melacak penggabungan galaksi yang kaya gas.

Mengingat kedekatan frekuensi jeda OH dan transisi hyperfine dari hidrogen atom netral (HI), survei radio untuk menyelidiki evolusi kosmik HI di galaksi juga menawarkan prospek menarik untuk mengeksploitasi OHM untuk menyelidiki sejarah penggabungan kosmik kaya gas.

Gambar optik tiga warna dari galaksi induk hidroksil megamaser, diambil dari Hyper Suprime-Cam (HSC) pada Teleskop Subaru 8,2 m. (Glowacki et al.)

Dr. Glowacki, yang sekarang berbasis di simpul Curtin University dari International Centre for Radio Astronomy Research (ICRAR) di Australia Barat, mengatakan megamaser biasanya tercipta ketika dua galaksi bertabrakan dengan keras di Semesta.

"Ketika galaksi bertabrakan, gas yang dikandungnya menjadi sangat padat dan dapat memicu berkas cahaya terkonsentrasi untuk menembak keluar," kata Dr. Glowacki seperti dikutip dari laman ICRAR.

International Centre for Radio Astronomy Research (ICRAR) adalah perusahaan patungan antara Curtin University dan The University of Western Australia dengan dukungan dan pendanaan dari Pemerintah Negara Bagian Australia Barat.

Lebih lanjut, Glowacki menjelaskan, ini adalah megamaser hidroksil pertama dari jenisnya yang diamati oleh MeerKAT dan yang paling jauh dilihat oleh teleskop mana pun hingga saat ini.

"Sungguh mengesankan bahwa, hanya dengan satu malam pengamatan, kami telah menemukan megamaser yang memecahkan rekor. Ini menunjukkan betapa bagusnya teleskop itu," kata Dr. Glowacki.

Dr. Glowacki mengatakan megamaser terdeteksi pada malam pertama survei yang melibatkan lebih dari 3.000 jam pengamatan oleh teleskop MeerKAT. Oleh tim astronom, objek pemecah rekor itu diberi nama 'Nkalakatha' (diucapkan ng-kuh-la-kuh-tah), sebuah kata dalam bahasa isiZulu yang berarti "bos besar.